SIDOARJO (RadarJatim.id) SMP Darul Fikri Sidoarjo sangat serius dalam mempersiapkan diri dalam tahun ajaran 2023-2024 ini. Sekolah yang berlokasi di Jalan Baitul Mustaqim No.1 RT 14 RW 03 Sarirogo, Kabupaten Sidoarjo ini terus melakukan terobosan-terobosan baru untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswanya.
Sekolah ini menggelar kegiatan yang dinamakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dengan tema Guru Merdeka Siap Mengantarkan Murid Merdeka, pada15 Agustus 2023.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh SMP Darul Fikri Sidoarjo sebagai rangkaian persiapan kurikulum sekolah yang akan mampu mendorong para siswa menciptakan berbagai proses pembelajaran yang menyenangkan, aman, nyaman dan berdiferensiasi.
“Dalam pembukaannya bahwa kami sebagai pendidik harus bisa membuka diri, kita siap membawa kurikulum Merdeka dengan mengantarkan santri Merdeka dengan sesuai zamannya,” kaya Kepala Sekolah Ustadzah Uswatun Aisah, S.Pi., S.Pd.,Gr.
Sekolah yang akrab disebut SMP DAFI ini menghadirkan salah seorang pemateri yang kenyang akan pengalamannya dalam dunia pendidikan. Beliau juga saat ini aktif sebagai pengawas sekolah di wilayah kabupaten Sidoarjo. Bapak Karyadi, S.Pd., M.Pd. beliau yang bertindak sebagai pemateri dalam acara yang sangat dinanti itu.
Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan hal-hal paling esensi dalam kurikulum merdeka di tahun 2023 ini. Di awal materi, Pak Karyadi menyampaikan apa yang membuat pembeda antara Kurikulum Merdeka dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Salah satu guru SMP DAFI menyebutkan adanya pembelajaran berdiferensiasi dan P5. Pak Karyadi selaku pemateri sangat apresiasi sekali dengan menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran harus sesuai karakteristik peserta didik.
“Guru hanya mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik,” tambahnya. Selain itu, Karyadi juga menjelaskan istilah-istilah baru yang telah menggantikan istilah lama dari kurikulum 2013 sebelumnya. Dan hal tersebut wajib dikenali oleh setiap pendidik dalam menerapkan kurikulum Merdeka. Diantaranya adalah :
Silabus diganti dengan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), KD (Kompetensi Dasar) diganti dengan CP (Capaian Pembelajaran), RPP diganti dengan Modul Ajar, KKM diganti dengan KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran), PPK diganti dengan P3 (Profil Pelajar Pancasila), KTSP diganti dengan KOSP
“Istilah yang disebutkan di atas merupakan unsur-unsur dari perangkat pembelajaran yang dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh setiap guru di masing-masing satuan pendidikan,” terangnya.
Pihaknya menyampaikan pentingnya peran guru dalam kurikulum Merdeka ini sangat besar dalam menuntun para peserta didik belajar sesuai dengan bakat dan minatnya. Jika seorang peserta didik tidak mampu di bidang pelajaran Matematika untuk mencapai KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran) maka tidak perlu dipaksakan untuk mencapai nilai sesuai harapan.
Sebaliknya jika peserta didik mampu mencapai nilai maksimal di bidang pelajaran PJOK maka dia memang memiliki bakat di bidang tersebut dan dibantu untuk memaksimalkan.
Di akhir pemaparan Karyadi menyampaikan pesan penting kepada para pendidik SMP DAFI bahwa guru harus menghidupkan ilmu pengetahuan, kebenaran guru bukan hal absolut karena murid bukan kerbau yang selalu menurut dan guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi para murid. (DAF/RJ1)







