GRESIK (RadarJatim.id) — Lima nama akan diusulkan DPC PDIP Gresik ke DPP PDIP untuk maju dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Gresik, November 2024. Dari 5 figur yang akan diusulkan, 4 di antaranya merupakan kader internal PDIP, sedangkan 1 nama lainnya dari eksternal partai berlambang kerbau moncong putih tersebut.
Kepastian munculnya 5 nama itu diputuskan dalam Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Gresik di kantor partai itu Jl. Jaksa Agung Suprapto, Gresik, Minggu (19/5/2024).
Adapun ke-4 nama kader internal PDIP dimaksud adalah Bupati Fandi Akhmad Yani (incumbent) sebagai bakal calon bupati, Mujid Riduan, Noto Utomo, dan Wakil Bupati Aminatun Habibah (incumbent) sebagai bakal calon wakil bupati. Satu lagi nama dari eksternal PDIP adalah Ketua DPC Gerindra Gresik Asluchul Alif juga diusulkan sebagai bakal calon bupati.
Ketua DPC PDIP Gresik, Mujid Riduan, mengemukakan, kelima nama tersebut segera dikirimkan ke DPP PDIP yang ditembuskan ke DPD PDIP Jawa Timur. Selanjutnya para bakal calon bupati/wakil bupati itu akan mengikuti tahapan-tahapan yang ditentukan, di antaranya verifikasi dan uji kepatutan.
“Keputusan akhir untuk menentukan siapa bakal calon kepala daerah dan wakilnya ada di tangan DPP. Kami di DPC wewenangnya cuma mengusulkan,” ujar Mujid Riduan.
Wakil Ketua DPRD Gresik ini menambahkan, dalam Rakorcab juga dibahas rencana koalisi dengan partai politik lain untuk mengusung pasangan bacabup dan bacawabup untuk diusung dalam pilkada 2024 yang diagendakan berlangsung pada November 2024.
Koalisi harus dilakukan, lanjut Mujid, karena dalam Pemilu legislatif Februari lalu. PDIP “hanya” memperoleh 9 kursi, sementara untuk bisa mengusung bacabup/bacawabup minimal harus memiliki 10 kursi atau 20% dari total kursi di DPRD Gresik.
“Kami kurang 1 kursi atau 20 persen (10 kursi) seperti yang diatur dalam Undang-undang Pilkada untuk bisa berangkat sendiri. Makanya, kami butuh koalisi dengan parpol lain untuk bisa memberangkatkan paslon,” jelasnya.
Mujid belum mau membuka kartu dengan partai apa koalisi akan dilakukan. Namun ia memastikan, tidak terlalu sulit untuk mencari tambahan yang hanya 1 kursi. Ia mengaku, pembicaraan awal sudah dilakukan dengan beberapa partai untuk menjadi mitra koalisi guna memberangkatkan bacalon bupati/wakil bupati yang akan diusung.
“Kami masih konsentrasi untuk mengusulkan lima nama ini. Untuk koalisi, gampang, kan cuma kurang 1 kursi saja,” kata Mujid meyakinkan. (sto)







