GRESIK (RadarJatim.id) – Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) terus memperjuangkan gagasan agar kawasan kampus itu menjadi destinasi wisata heritage di kota Gresik. Kampus yang berdiri di kawasan bekas pabrik Semen Gresik itu dinilai layak menyandang predikat kampus heritage yang juga berada di kawasan hutan kota.
“Kami terus berkomunikasi dengan para pihak yang berkompeten agar kawasan di kampus ini menjadi destinasi wisata heritage dan UISI juga menjadi kampus heritage,” ujar Rektor UISI Prof Dr Ing Ir Herman Sasongko ditemui di Kampu B UISI, Selasa (25/6/2024).
Prof Herman mengungkapkan, dalam sejumlah kesempatan ia telah mengomunikasikan gagasan dan konsep kampus heritage terebut ke sejumlah pihak yang berkompetensi dengan pengembangan pariwisata, termasuk dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Kabupaten Gresik. Bahkan, informasi terebut juga telah masuk ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Jakarta.
Namun, lanjut Prof Herman, konsep yang telah digagas bertahun-tahun itu belum menunjukkan progres yang menggembirakan dan masih tersimpan di atas kertas. Ia berharap, kawasan dan kampus heritage itu segera terwujud di kota Gresik.
Ia lalu berkisah, ketika menempuh studi di Jerman, di salah satu kota terdapat kawasan hutan kota yang cukup luas. Oleh pemerintah setempat, kawasan itu dipertahankan sebagai paru-paru kota. Dan, Gresik, katanya, juga memiliki hutan kota yang cukup luas yang berlokasi di area bekas pabrik Semen Gresik yang membentang dari Jalan Veteran hingga mendekati gerbang Gresik Kota Baru (GKB) sisi Selatan. Di kawasan ini, lanjutnya, terdapat beberapa spesies pohon yang menurut para ahli, sudah tidak ada lagi di belahan dunia mana pun.
“Jadi ideal sekali kalau ini ditetapkan sebagai kawasan destinasi wisata heritage. Silo-silo di sini masih banyak dan masih berdiri megah,” katanya.
Untuk mewujudkan kampus heritage yang ditandai oleh sejumlah bagunan silo bekas pabrik Semen Gresik, kini tengah direnovasi salah satu gugus silo yang terdiri atas 4 silo untuk masjid dan tempat perkuliahan bagi mahasiswa. Tiap silo, akan didesain menjadi 6 lantai. Dengan demikian, seiring dengan kemajuan UISI yang jumlah mahasiswanya terus bertambah, bangunan baru di silo bekas pabrik Semen Gresik itu, akan menambah ruang-ruang perkuliahan secara signifikan.
“Doakan saja pemerintah, baik di daerah maupun pusat, secepatnya merespon keberadaan kampus atau kawasan destinasi heritage ini, karena bagaimana pun perlu dukungan regulasi untuk merealisasikannya,” pungkas Prof Herman. (sto)







