MALANG (RadarJatim.id) – Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FPUB) mengungkap berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi industry kayu olahan di pasar domestik. FGD ini merupakan bagian dari Proyek ITTO PD 928/22 Rev. 1 (I) dengan Project coordinatornya Dr. Rina Kristanti, S.hut., M.Sc. yang bertujuan untuk mengembangkan strategi nasional untuk memperkuat industry ini.
“Industri kayu olahan memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional,” ujar Dekan FPUB dalam sambutannya.
FGD ini menjadi momentum penting untuk mencari solusi dan strategi dalam mengembangkan pasar domestic kayu olahan. FGD ini dihadiri oleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dishut Provinsi Jawa Timur, Perum Perhutani, Disperindag Jatim, asosiasi industry kayu, serta akademisi dari UB, IPB, Uniku dan praktisi.
Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan KLHK, dalam sambutannya menekankan potensi pasar domestic kayu olahan yang besar dan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan. Diskusi berfokus pada peningkatan daya saing produk kayu olahan melalui inovasi, peningkatan kualitas, dan efisiensi produksi. Selain itu, penguatan kelembagaan dan koordinasi antar pemangku kepentingan juga menjadi perhatian utama.
“Industrikayuolahan di Indonesia memilikipotensibesar, namun juga menghadapi berbagai tantangan,” ujarDr. Sulis, salah satuna rasumber dalam FGD.
“Tantangantersebutantara lain adalahkurangnyapengetahuantentangbahanbakukayu, fokusmanufakturbesar pada pasar ekspor, kurangnyatenagaahlikonstruksikayu, sertapersepsimasyarakatmengenaikayu yang rentanterhadaphama, cuaca, dan api”, Pungkasnya.
Namun, Dr. Sulis juga menekankanbahwaadabanyakpeluang yang dapatdimanfaatkan. Permintaanprodukkayuolahan di pasar domestikterusmeningkat, terutamauntukperumahan dan furniture.
“Inovasi teknologi pengolahan kayu juga telah menghasilkan produk kayu rekayasa yang lebih kuat, tahan lama, dan ramah lingkungan. Dengan upaya bersama, industry konstruksi kayu di Indonesia dapat berkembang pesat, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, dan mendukung pembangunan berkelanjutan,”katanya.
FGD inimembahas strategi untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang tersebut. Beberapa strategi yang diusulkan antara lain adalah meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkankualitas produk, mengembangkan strategi pemasaran yang efektif, serta memperkuat kerjasama antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat.
FGD ini diharapkan dapat memberikan kontribusin yata dalam merumuskan strategi nasional yang efektif untuk memperkuat industry kayu olahan di Indonesia. Dengan mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada, industry ini diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang, memberikan manfaat bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia. (HUM)







