GRESIK (RadarJatim.id – Cabup Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) prihatin ada jenazah yang dihanyutkan di anak sungai Kali Lamong, Dusun Gorekan Lor, Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. Apalagi videonya sampai viral di media sosial.
Gus Yani pun menyayangkan sikap pemerintah yang dinilainya bertahun-tahun tak serius menyelesaikan permintaan warga Gorekan Lor untuk pembuatan jembatan dan penanganan banjir Kali Lamong.
“Pemerintah selama ini kurang serius dalam menangani masalah banjir Kali Lamong. Sehingga warga sekitar setiap tahunnya bisa tiga hingga empat kali kebanjiran,” ujarnya, Jumat (4/12/2020).
Untuk mengantisipasi hal itu, lanjut Yani, dirinya dan Aminatun Habibah (Bu Min) telah menyiapkan program untuk pemerataan pembangunan terutama di tingkat dusun. Melalui program Gerbang Dusun, pihaknya telah menyiapkan program bantuan keuangan khusus Rp 100 juta untuk tiap dusun.
“Dengan program itu nantinya warga Dusun Gorekan Lor, Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean bisa memiliki jembatan penyebrangan. Sehingga tidak ada lagi jenazah yang dihanyutkan di Kali Lamong. Ini sangat rawan kalau arusnya deras malah menimbulkan korban baru,” ungkapnya.
Menurutnya, kasus pemakaman jenazah yang harus dihanyutkan ke anak Kali Lamong adalah potret lemahnya pemerintah dalam menangani banjir tahunan setiap musim hujan tiba.
“Banjir luapan Kali Lamong telah terjadi berpuluh-puluh tahun sampai sekarang belum ada penanganan konkrit. Akibatnya, setiap banjir kerugian yang diderita warga sangat besar mulai pertanian gagal panen, rumah, korban nyawa, dan harta benda, termasuk fasilitas pemerintah,” pungkasnya.
Padahal, tambah Gus Yani kalau seandainya pemerintah menangani dengan serius masalah banjir Kali Lamong, maka 10 sudah bisa teratasi, “Lima tahun pertama untuk pembebasan lahan dan lima tahun kedua untuk normalisasi,” imbuhnya.
Diketahui, warga terpaksa menghanyutkan jenazah Nenek Kasti (71) warga RT6 RW12 di sungai Kali Lamong untuk dimakamkan di dusun seberang. Penyebabnya karena sudah puluhan tahun tak dibangun jembatan oleh pemerintah.
Sebelumnya, pada tahun 2019 juga terjadi kasus serupa. Jenazah Mbah Sayu, warga setempat juga terpaksa dihanyutkan warga dengan ban bekas untuk pemakaman. Kasus itu pun viral waktu itu.
Suwono, keponakan almarhum Nenek Kasti membenarkan, bahwa untuk pemakaman almarhum Nenek Kasti terpaksa harus dihanyutkan di anak Kali Lamong dengan ban bekas untuk menyeberangi anak Kali Lamong yang airnya mengalir deras.
“Ya terpaksa harus dihanyutkan untuk nyeberang ke anak Kali Lamong Mas, karena tak ada jembatan. Kondisi ini sudah terjadi puluhan tahun,” ungkapnya.
Sebelumnya, kata Suwono, pada tahun 2019, neneknya Mbah Sayu yang meninggal juga terpaksa harus dihanyutkan ke anak Kali Lamong untuk menuju pemakaman lantaran tak ada jembatan,”Waktu itu viral di media sosial juga,”katanya.
Suwono kemudian mengungkapkan, bahwa neneknya Kasti (70), meninggal pada hari Rabu (2/12/2020) sekitar pukul 20.30 WIB. Lantaran sudah malam dan pemakaman harus menyeberangi anak Kali Lamong, maka pemakaman diputuskan esok hari. ” Sehingga, Kamis (3/12/2020), sekitar pukul 09.30 WIB jenazah almarhumah Nenek Kasti baru dimakamkan,”bebernya.
Suwono mengungkapkan, sebetulnya di Dusun Gorekan Lor ada dua makam. Satu makam dekat dengan dusun dan satu makam lagi berada di seberang anak Kali Lamong.
Kalau musim bujan tiba seperti sekarang kemudian anak Kali Lamong meluap, makam di sebelah dusun tak bisa dimanfatkan untuk pemakaman, sebab kalau digali airnya terus keluar.
“Makanya kalau warga Gorekan Lor meninggal pada musim hujan dan anak Kali Lamong meluap ya pemakaman harus nyeberang anak Kali Lamong dengan cara dihanyutkan dengan ban bekas. Kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun,” terangnya.
Warga Gorekan Lor, kata Suwono sebenarnya sudah berkali-kali mengadukan persoalan ini kepada pemerintah agar dibuatkan jembatan. Namun sampai saat ini tak ada tindakan nyata.
Suwono mengungkapkan, pasca kasus jenazah Neneknya Sayu meninggal pada tahun 2019 kemudian jenazahnya dihanyutkan ke anak Kali Lamong menuju pemakaman, dan viral, pemerintah sempat menjanjikan akan dibangunkan jembatan. ” Namun, sampai saat ini juga tak terwujud, ” ungkapnya.
Bahkan, waktu itu pemerintah menjanjikan akan membelikan tanah untuk makam jika tak memungkinkan membuat jembatan, dengan dana ratusan juta. “Janji itu juga gak terwujud sampai sekarang, ” katanya.
Warga Gorekan Lor berharap kepada pemerintah agar segera mewujudkan janjinya membuatkan jembatan di anak Kali Lamong,
“Sehingga, tak ada lagi jenazah dihanyutkan ke sungai untuk pemakaman,” harapnya. (*)
Reporter : Azharil Farich







