• Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Contact
Rabu, 3 Desember 2025
No Result
View All Result
e-paper
Radar Jatim
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
No Result
View All Result
Radar Jatim
No Result
View All Result
Home Politik

Kekurangan Nakes, Komisi D DPRD Sidoarjo Ajak Dinkes dan BKD Bersama-sama Cari Solusi

by Radar Jatim
19 Maret 2025
in Politik
0
68
VIEWS

SIDOARJO (RadarJatim.id) – Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo menggelar rapat dengar pendapat atau hearing dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se-Kabupaten Sidoarjo.

Hearing yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, H. Damroni Chudlori dan dipandu oleh Wakil Ketua, H. Bangun Winarso itu, juga dihadiri oleh Zahlul Yussar selaku sekretaris. Dan, beberapa anggota Komisi D DPRD Sidoarjo lainnya, seperti H. Usman, H. Pujiono, H. Sutadji, H. Tarkit Erdianto, Pratama Yudiarto dan Hj. Fitrotin Hasanah.

Kepala Dinkes Sidoarjo, dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina hadir langsung beserta jajarannya dan para Kepala Puskesmas di 18 kecamatan serta Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN), Diana Ambarukmi mewakili BKD Sidoarjo.

H. Damroni Chudlori, Ketua Komisi DPRD Sidoarjo mengatakan bahwa dua hal yang dibahas dalam hearing yang berlangsung di ruang paripurna itu, yaitu Integrasi Layanan Primer (ILP) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menjadi salah satu program Presiden, Prabowo Subianto.

“Ada dua hal utama dalam pembahasan kali ini, yaitu ILP dan CKG,” kata H. Damroni Chudlori, Kamis (06/03/2025) kemarin.

H. Damroni Chudlori, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan bahwa program ILP dan CKG telah di monitor atau di pantau oleh pemerintah pusat. Untuk itu, ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo atau dalam hal ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mampu melaksanakannya dengan baik.

Salah satu tujuan dari ILP adalah agar masyarakat semakin dekat dengan akses pelayanan kesehatan, sehingga derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat.

“Begitu juga dengan CKG, dalam hal ini pelaksananya adalah puskesmas,” jelasnya.

Namun dalam forum hearing terungkap beberapa kendala, diantaranya biaya operasional, alat dan bahan habis sekali pakai serta keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.

Bagi Puskemas-Puskesmas yang besar kemampuan pendapatannya dan ditunjang dengan rawat inap, tentu kendala-kendala diatas bukanlah menjadi masalah yang berarti.

Karena Puskesmas-Puskesmas di Kabupaten Sidoarjo menerapkan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang memiliki keleluasaan dalam pengelolaan keuangan dengan menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Sementara puskesmas yang  pendapatannya kecil harus segera dipikirkan dan dicarikan solusi,” ucapnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Sidoarjo itu menambahkan bahwa BKD Sidoarjo harus segera mencarikan solusi terkait kekurangan tenaga kesehatan (nakes) ditengah kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Termasuk tidak diperbolehkan mengangkat pegawai baru.

”Padahal di satu sisi, butuh penambahan nakes. Jadi teknisnya, monggo sepenuhnya ini tugas BKD untuk memikirkan dan mencari jalan keluarnya,” tambahnya.

H. Bangun Winarso, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, H. Bangun Winarso yang menginginkan adanya koordinasi antara Dinkes, Puskesmas dan BKD untuk duduk bersama mencari solusi terkait kekurangan nakes.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyampaikan bahwa kebutuhan nakes di masing-masing kecamatan sebesar 5 persen dari total jumlah penduduk.  

“Bisa dicarikan solusinya dengan duduk semeja antara Dinkes, Puskesmas dan BKD. Kemudian, silahkan dihitung kebutuhan nakes di masing-masing kecamatan,” sampainya.

Bangun menuturkan bahwa perekrutan atau penerimaan nakes baru dalam jangka pendek bisa dengan cara swakelola, namun proses rekrutmennya harus transparan dan melalui seleksi ketat sesuai bidang kebutuhan.

“Jangan sampai proses rekrutmennya disalahgunakan, seperti keponakan atau saudara sendiri yang dipekerjakan. Padahal kemampuan yang dimiliki, tidak sesuai kebutuhan yang ada di Puskesmas. Ini jangan sampai terjadi,” tutur polititisi asal Kecamatan Taman itu.

Ia berharap kekurangan nakes di Puskesmas-Puskesmas ini bisa segera teratasi dalam waktu secepat-cepatnya, agar tidak terkaget-kaget saat program CKG mulai banyak peminatnya.

Saat ini, Pukesmas-Puskesmas di Kabupaten Sidoarjo sedang mengoptimalkan nakes yang ada, baik untuk pasien yang menjalani kurasi atau penyembuhan maupun CKG.

“Jangan sampai sekarang slow, besok CKG benar-benar diterapkan dengan pasien 30 orang setiap hari. Akhirnya terjadi penumpukan layanan atau kegaduhan di lapangan. Istilahnya kaget atau mbendol mburi,” ujar Bangun mengingatkan.

Tarkit Erdianto, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo.

Sementara itu, Tarkit Erdianto, anggota Komisi D DPRD Sidoarjo lainya mencermati terkait rendahnya partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan atau mensukseskan program CKG.

Rendahnya partisipasi masyarakat dimungkinkan karena kurangnya sosialisasi atau kesulitan dalam mengisi aplikasi yang telah dipersiapkan oleh pemerintah.

“Jujur saja, saya mbrebes mili mendengar penjelasan kawan-kawan Kepala Puskesmas tadi, bahwa jumlah masyarakat yang memanfaatkan program CKG masih sedikit. Padahal, biasanya masyarakat itu senang sekali dengan yang gratis-gratis. Namun kenapa ada cek kesehatan gratis, kok malah gak antusias? Apa kurang sosialisasinya, apakah warga kita tidak tertib dengan aplikasinya ataukah karena harapan hidup warga Sidoarjo semakin tinggi? Sehingga merasa sudah sehat, jadi tidak perlu CKG,” ungkapnya.

Maka dari itu, Puskesmas-Puskesmas harus gencar melakukan sosialisasi atau membuat terobosan-terobosan agar program CKG bisa bergulir dan terlaksana hingga 5 tahun ke depan.

Puskesmas bisa menggandeng atau kerjasama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) dan Kelurahan dalam melakukan sosialisasi kepada warganya terkait program CKG.

“Harapan kami sosialisasinya lebih ditingkatkan, utamanya penggunaan aplikasi SSM (Satu Sehat Mobile, red) dengan menggandeng Kades dan Lurah,” tutup politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) asal Kecamatan Waru itu. (adv/mams)

Related Posts

Dirut KAI Bobby Rasyidin: Dua Tim Inspeksi Kesiapan Angkutan Nataru 2025/2026

Dirut KAI Bobby Rasyidin: Dua Tim Inspeksi Kesiapan Angkutan Nataru 2025/2026

by Radar Jatim
3 Desember 2025
0

Direktur Utama PT Kereta Api...

Pegadaian Kanwil XII Surabaya Perkuat Pembiayaan Porsi Haji dan Wisata Religi

Pegadaian Kanwil XII Surabaya Perkuat Pembiayaan Porsi Haji dan Wisata Religi

by Radar Jatim
3 Desember 2025
0

Pegadaian Kanwil XII Surabaya menggelar...

Siswa SMP PGRI 9 Sidoarjo Juga Piawai Dalam Kompetisi Musikalisasi Puisi  

Siswa SMP PGRI 9 Sidoarjo Juga Piawai Dalam Kompetisi Musikalisasi Puisi  

by Radar Jatim
3 Desember 2025
0

SIDOARJO (RadarJatim.id) -- Siswa-siswa SMP...

Load More
Next Post
SMP Negeri 4 Sidoarjo Bagikan Takjil Sayur Slada Hasil Panen Program Adiwiyata

SMP Negeri 4 Sidoarjo Bagikan Takjil Sayur Slada Hasil Panen Program Adiwiyata

Radar Jatim Video Update

Berita Populer

  • Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soft Launching KM Dharma Kencana V, Fasilitas Mewah Berkapasitas 1.400 Penumpang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Warga Doakan Keluarga Besar SMK Antartika 2 Sidoarjo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Semantik Puisi ‘Aku Ingin’ Karya Sapardi Djoko Damono

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sehari Pasca-Kunjungan Jokowi, KEK JIIPE Manyar Didemo Ratusan Massa Sekber Gresik, Protes Rendahnya Serapan Tenaga Kerja Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Radar Jatim adalah media online Jatim yang memberikan informasi peristiwa dan berita Jawa Timur dan Surabaya terkini dan terbaru.

Kategori

  • Artikel dan Opini
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekosistem Lingkungan
  • Esai/Kolom
  • Feature
  • Finance
  • HAM
  • Hukum dan Kriminal
  • Infrastruktur
  • Kamtibmas
  • Kemenkumham
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Lain-lain
  • Layanan Publik
  • Lifestyle
  • Literasi
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Ormas
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pertanian
  • pinggiran
  • Politik
  • Religi
  • Sastra/Budaya
  • Sosial
  • Tekno
  • TNI
  • TNI-Polri
  • video
  • Wisata

Kami Juga Hadir Disini

© 2020 radarjatim.id
Susunan Redaksi ∣ Pedoman Media Siber ∣ Karir

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Ekonomi Bisnis
  • Artikel dan Opini

© 2020radarjatim.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In