SIDOARJO (RadarJatim.id) Bapak Petani Sidoarjo Ir. H Bambang Haryo Soekartono meninjau Dam Rolag Songo yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto. Termasuk meninjau aliran air yang mengarah ke Sidoarjo yang ternyata pasokan air debitnya masih tinggi atau melimpah.
“Kita bisa lihat meski sudah memasuki musim kemarau dan sudah 3 bulan tidak hujan, debit air disini masih sangat bagus. Saya kira kekeringan yang diisukan di Tanggulangin itu bisa teratasi jika manajemen pengelolaan air dari hulu ke hilir bisa diterapkan,” ujar Ir H Bambang Haryo Soekartono.
Di beberapa lahan pertanian di wilayah Sidoarjo memang ada beberapa petani yang mengeluh kekeringan dan kesulitan pasokan air. Kondisi ini mengancam petani bisa gagal panen.
Sedangkan melihat air di hulu yang masih melimpah, menurut BHS, panggilan akrab Ir H Bambang Haryo Soekartono seharusnya pasokan air ke petani tetap aman dan tidak sampai terjadi kekeringan. Kuncinya adalah manajemen pengelolaan air dari hulu ke hilir menjadi faktor utama dalam pendistribusian air ke wilayah pertanian di Sidoarjo. Saat meninjau Dam Rolag Songo, BHS juga ditemani tim Andri Chrystanto, dari Tim BHS Peduli.
Dirinya sudah melihat sendiri pasokan air di Dam Rolak Songo juga melimpah. Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Jatim ini menegaskan kekurangan air khususnya di lahan pertanian Sidoarjo tergantung dari management pintu air yang ada di hulu. Sebab air yang melimpah dari rolag songo harusnya dapat mengairi seluruh hilir anak sungai area persawahan di Sidoarjo.
Pihaknya menyarankan pemerintah kabupaten Sidoarjo untuk berkirim surat kepada Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) untuk duduk bersama dalam menyelesaikan permasalahan kekeringan area pertanian di Sidoarjo. Agar persoalan kekeringan di lahan pertanian bisa teratasi.
“Harus segera diselesaikan. Kenapa air yang berlimpah tapi para petani bisa kekeringan,” pungkas anggota DPR RI periode 2014-2019 ini. (RJ/RED)