BANYUWANGI, – KPU Banyuwangi akan melakukan penetapan pasangan calon dalam pemilihan bupati dan wakil bupati, sedianya pada 22 September nanti. Menghadapi Pilbup Banyuwangi ini Paslon Ali-Ali kian matang menjalin koalisi dengan rakyat.
Kali ini, perwakilan alumni Ponpes Ploso Kediri merapat kepada paslon KH Moh Ali Makki Zaini dan Ali Ruchi.
Puluhan alumni itu, berasal dari kecamatan se Kabupaten Banyuwangi. Mereka tergabung dalam perkumpulan yang bernama Ittihadul Mutakhorijin Banyuwangi alias IMAB.
“Kebanyakan alumni Ploso itu bergerak di bidang kemandirian dan kemasyarakatan,” kata Ketua IMAB, Gus Dzakir.
Pengasuh Ponpes Tsamaroturroudloh Tegalsari, Banyuwangi itu berujar, jika alumni Ploso Kediri tersebar di seluruh kecamatan se Banyuwangi. Mulai dari Kalibaru sampai Kalipait dan Wongsorejo hingga Muncar.
Ia meyakini bila Gus Makki mampu menjadi seorang pemimpin di kabupaten yang berjuluk Bumi Sholawat Badar ini. Kepiawaian dan kelihaian Pengasuh Ponpes Bahrul Hidayah Rayut ini terlihat semenjak kelas 3 Aliyah di Ploso Kediri.
“Pengalaman-pengalaman Gus Makki di pondok semakin berkembang ketika menjadi Ketua PCNU Banyuwangi (2018-2023), inovasi-inovasi, kreatifitasnya cukup luar biasa, sering mencetuskan ide-ide segar yang disukai dan kekinian,” ujar Gus Dzakir.
Selain itu, Gus Makki di mata Gus Dzakir, terlihat memiliki kecerdasan dalam mengurai berbagai persoalan hingga merumuskan ide-gagasan, baik saat di pesantren maupun ketika menjadi ketua tanfidziyah.
Seperti diketahui, Kabupaten Banyuwangi menyimpan kekayaan sumber daya alam melimpah, mulai dari tambang, pertanian dan perkebunan hingga sektor kelautan. Namun, tak dipungkiri juga ada sengketa agraria di tengah kondisi masyarakat yang heterogen.
“Yang saya tahu untuk menyelesaikan permasalahan beliau (Gus Makki) pasti mengundang dan melibatkan orang-orang ahli di bidangnya, idza wusidal amru ila ghairi ahlihi fantadziri sa’ah (jika suatu urusan diserahkan bukan pada ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya),
Maka beliau untuk merumuskan sesuatu pasti konsultasi dulu kepada ahli-ahlinya, sehingga apa yang diputuskan itu harapannya bisa tepat,” bebernya.
Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari itu, menurutnya, selalu menjadi pegangan Gus Makki ketika menjadi Ketua Bahtsul Masail Ploso sampai menjadi Ketua Tanfidziyah.
“Saya yakin dan percaya semua masalah itu pasti ada jalan keluarnya, beliau (Gus Makki) tidak sendiri, artinya selalu mengedepankan musyawarah, mengedepankan konsultasi untuk memecahkan masalah,” kata Gus Dzakir. ***