SURABAYA (RadarJatim.id) — Dua dari sepuluh lukisan Triyoso Yusuf telah terjual pada pameran tunggalnya ke enam di Galeri Merah Putih, Komplek Balai Pemuda, Surabaya, 8-13 Februari 2025.
Lukisan yang terjual adalah KenDuren ukuran 100 cm x 150 cm, dibeli kolektor Endah, asal Rungkut, Surabaya, pada Sabtu (8/2/2025).
Menyusul lukisan ke dua, Bancakan Salak Galengdowo, ukuran 100 cm x 150 cm diambil Galeri 75 Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Lukisan Bancakan Salak Galengdowo bercerita pesta musim panen salak di Desa Galengdowo, sebuah desa di Kecamatan Wonosalam belahan selatan, Kabupaten Jombang, atau berbatasan dengan Kabupaten Kediri.
Kawasan Galengdowo dikenal sebagai desa penghasil salak, selain durian, cengkih, dan kopi. Musim panen salak terjadi pada bulan Mei atau Juni. Di saat itulah, masyarakat desa Galengdowo menggelar acara Bancakan Salak sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang berlimpah.
“Acara bancakan salak digelar di lapangan desa dan biasanya dibagikan gratis. Pengunjungnya tak hanya warga Jombang, tapi juga Surabaya, Mojokerto, bahkan Madura. Jenisnya adalah Salak Pondoh,” jelas Triyoso, yang lahir di Desa Galengdowo, 46 tahun silam.
Tri, sapaan Triyoso, mengaku hubungannya dengan Galeri 75 Jakarta terbangun telah lama. Berbagai karya Tri, banyak dikoleksi Galeri 75 Jakarta. “Dia mengikuti kegiatan pameran saya dari akun pribadi medsos saya. Jadi, transaksinya cukup lewat Whatsapp (WA),” kata pelukis yang murah senyum ini.
Sedangkan lukisan KenDuren yang terjual di awal pembukaan pameran, berkisah pesta durian di musim panen durian Wonosalam. Menurutnya, pesta durian itu akan digelar gratis untuk masyarakat di lapangan kantor kelurahan/desa pada 23 Februari mendatang.(mad)