SURABAYA (RadarJatim.id) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu’ti, MEd, memiliki cara tersendiri dalam memotivasi elemen organisasi agar giat beraktivitas sebagai wujud komitmen beroganisasi. Saat hadir sebagai keynote speaker dalam talk show “The Next Indonesia” seusai pelantikan Pengurus Pusat IKA UNESA di ball room Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (25/1/2025), ia memotivasi pengurus yang baru dilantik dengan sindiran halus lewat parian, semacam pantun khas dialek Surabaya.
“Manuk gelathik cucuke biru, bar dilantik ojo podo turu,” ungkap Prof Mu’ti yang kontan disambut ger-geran ratusan undangan yang memadati ball room hotel bintang lima di Jalan Mayjen Sungkono Surabaya ini.
Apa yang disampaikan Prof Mu’ti lebih mengandung pesan moral untuk menguatkan spirit para alumni yang terhimpun dalam Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dalam menjalankan perannya sebagai mitra kampus yang pernah melahirkan mereka.
Dengan gaya guyonan, ia berpesan agar para pengurus IKA UNESA periode 2025-2030 tidak tidur seusai dilantik (bar dilantik ojo podo turu). Sebaliknya, mereka seyogyanya aktif melakukan kegiatan sesuai program kerjanya, yang memberikan manfaat, tidak saja kepada para alumni, tetapi sekaligus kepada almamaternya, kampus tercinta, UNESA.
Bukan tanpa pertimbangan Prof Mu’ti menyampaikan pesan moral tersebut. Menurut dia, reputasi perguruan tinggi akan ditentukan oleh kualitas dan kontrinusi alumninya. Demikian juga UNESA yang kini hadir sebagai salah satu kampus atau perguruan tinggi ternama di Indonesia.
“Kita sering bicara soal Indonesia emas 2045 dan seakan siap mewujudkannya. Tetapi di sisi lain juga sering terdengar ungkapan Indonesia cemas 2045. Perlu disadari, bahwa perjuangan menuju Indonesia emas tidaklah mudah dan penuh tantangan. Karena itu, butuh penyiapan SDM (sember daya manusia, Red) yang berkualitas dan UNESA dengan para alumninya bisa jadi tumpuan harapan,” ungkapnya.
Mendikdasmen Mu’ti menyampaikan, setidaknya ada tiga hal penting yang perlu dijadikan fondasi dalam mewujudkan Indonesia emas 2045. Ketiganya adalah penguatan ilmu pengetahuan lewat pendidikan yang berkualitas, penguatan hati yang mampu menangkap kelembutan untuk bersimpati dan berempati, dan penguatan nilai-nilai keagamaan.
“Realistis saja, melihat capaian Indonesia setelah merdeka, akan mampu mewujudkan Indonesia emas. Akan tetapi, problem saat ini yang harus disadari adalah sumber daya manusia yang masih lemah dalam pendidikan moral dan karakter bangsa,” tutur Mu’ti.
Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk kembali pada amanat para pendiri bangsa, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Pentingnya, kecerdasan yang tidak hanya berbasis ilmu pengetahuan, tetapi juga dilandasi oleh hati nurani dan nilai agama yang kuat,” tandasnya.
Sementara Rektor UNESA, Prof Dr Nurhasan, MKes, mengatakan, IKA UNESA memiliki peran penting dalam membantu universitas menghadapi bonus demografi global dan berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia emas. Hal itu disampaikan, karena saat ini kampus yang dipimpinnya terus mengembang kinerja di tengah sejumlah prestasi yang telah diraihnya.
“Bahkan UNESA segera memiliki kampus ketujuh yang berlokasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, UNESA juga telah membuka fakultas baru, yaitu Fakultas Ketahanan Pangan. Sudah ada dekannya, baru saya lantik,” ujar Cak Hasan, sapaan akrabnya, seraya menambahkan, bahwa kampusnya juga tengah menyiapkan Fakultas Pertambangan.
Pada kesempatan itu, Cak Hasan juga menyampaikan, selamat dan sukses kepada pengurus IKA yang baru dilantik, yang dipimpin oleh mantan Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono sebagai Ketua Umum.
“Pengurus baru nantinya diharapkan mampu berkolaborasi untuk mencetak generasi unggul. Kami telah berhasil meraih prestasi sebanyak 17 penghargaan internasional yang merupakan kado terindah di perayaan hari ulang tahunnya. Karena itu, perlu peran alumni dalam menghadapi tantangan dan persaingan global,” ungkap Cak Hasan.
Door Prize Umrah
Menjelang akhir acara, suasana ball room Shangri-La mendadak gaduh dan diwarnai antusias undangan saat sesi pengundian door prize diumumkan. Para peserta yang hadir nampak harap-harap cemas menantikan momen penting ini, dan berharap menjadi salah satu yang beruntung menerima hadiah istimewa dari 3 paket umrah yang disiapkan oleh panitia.
Door prize rohani berupa 3 paket umrah ini merupakan bentuk apresiasi dan dakwah dari salah seorang alumni, KH Abu Bakar Asegaf, selaku owner PT Nur Haramain Tour & Travel, untuk mendukung kesuksesan pelantikan Pengurus Pusat IKA UNESA periode 2025 – 2030. Dengan diundi secara langsung di hadapan seluruh peserta, transparansi dan keadilan pengundian menjadi perhatian utama panitia.
Ketika nama-nama pemenang diumumkan, sorak-sorai dan tepuk tangan menggema di seluruh ruangan. Tiga alumni yang beruntung mendapatkan paket umrah periode 2025 tersebut adalah: Harmanto, Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UNESA; Suryanto, Dewan Penasihat IKA UNESA; dan Machrus, pengurus bidang Seni, Budaya, dan Agama IKA UNESA.
Momen haru dan bahagia terlihat jelas dari raut wajah para pemenang. Mereka mengungkapkan rasa syukur karena tak menyangka bisa mendapatkan kesempatan luar biasa ini. Mereka juga menyampaikan terima kasih kepada panitia, terutama penyedia hadiah paket umrah di ajang pelantikan Pengurus Pusat IKA Unesa.
“Tadi saya datang terlambat, namun tidak membawa copy KTP. Kemudian dibantu Direktur Kemahasiswaan untuk cetak fotocopy KTP. Tidak menyangka malah mendapat paket umrah. Terima kasih, terima kasih,” ungkap Harmanto penuh rasa syukur. (har)
