SURABAYA (RadarJatim.id) — Semua dosen STIAMAK Barunawati Surabaya memiliki peluang besar untuk berkembang secara akademik. Mengadakan penelitian, pengabdian kepada masyarakat (pengmas), kompetisi, dapat dana hibah dari pemerintah dan masuk jurnal nasional dan internasional.
Demikian disampaikan Kepala LLDIKTI Wilayah 7 Jawa Timur, Prof Dr Dyah Sawitri, SE, MM, dalam Workshop Peningkatan Kompetensi Dosen di kampus STIAMAK Barunawati Surabaya, Rabu (20/3/2024). Di hadapan para dosen, Dyah, panggilan akrab Dyah Sawitri, mengatakan, ada tiga hal penting harus diingat dunia kampus yaitu, input, proses dan output.
Salah satu input, kata Dyah, adalah pengembangan dosen. Mulai serdos, lektor, lektor lepala, guru besar, profesor. Menurut Dyah, sekarang ini penelitian yang lagi ngetren adalah masalah digitalisasi. Penelitian bisa dilakukan dari peristiwa pengembangan sistem digitalisasi di STIAMAK sendiri. Masalah lain yang dibicarakan dalam input meliputi tenaga kependidikan, pustakawan, laboratorium, dan sarana/prasarana. Selanjutnya masalah kurikulum.
Sementara unsur proses meliputi sistem perkuliahan harus ada report, mulai dari absen sampai topik kuliah. Sedangkan unsur output meliputi hasil kelulusan. Sarjana, kata Dyah, sudah seharusnya mampu menciptakan lapangan kerja dan bukan mencari kerja.
Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya, Dr Gugus Wijonarko, MM, dalam keterangannya, Jumat (22/3/2024), mengatakan, STIAMAK memiliki Prodi S-1 Ilmu Administrasi Bisnis dan sedang mempersiapkan Prodi baru penguatan bisnis logistik dan bisnis digital.
“Kehadiran Bu Dyah sebagai Kepala LLDIKTI di STIAMAK menjadi dorongan bagi para dosen untuk memacu prestasi akademik. Yang belum serdos segera menyusul yang sudah serdos. Yang sudah lektor jadi lektor kepala dan seterusnya,” kata Gugus. (fai)