GRESIK (RadarJatim.id) — Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menghadiri sekaligus membuka Musyawarah Daerah (Musda) XI Aisyiyah Kabupaten Gresik, Minggu (5/2/2023). Mengangkat tema ‘Aisyiyah Gerakan Perempuan Berkemajuan Membangun Peradaban’, kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh Muhammadiyah, baik di daerah maupun wilayah Jatim.
Beberapa tokoh tersebut di antaranya Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Hj Siti Asmah, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik H. Moh In’am, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik Idha Rahayuningsih, serta Pimpinan Cabang dan Ranting Aisyiyah se-Kabupaten Gresik.
Di hadapan peserta Musyda, Bu Min, sapaan akrab Wabup Aminatun Habibah, menyampaikan dan menitipkan 5 isu strategis terkait peran perempuan yang ada di Kabupaten Gresik. Ia berharap agar PDA Gresik siap men-support penanganan isu strategis terkait dengan masyarakat Gresik. Ke-5 isu dimaksud adalah isu terkait pendidikan, isu kesehatan terkait stunting, isu ekonomi, isu politik, dan yang terakhir adalah isu lingkungan terkait sampah.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Gresik menitipkan beberapa hal tersebut, untuk bisa dibahas dan dijadikan program lewat Musyda hari ini,” ujar Wabup.
Bu Min menilai, bahwa peranan organisasi perempuan memiliki andil yang sangat besar dalam penyelesaian isu-isu yang berkembang di masyarakat. Oleh karenanya, dalam kesempatan ini ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik yang siap untuk bisa berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk PDA Gresik untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur Hj Siti Asmah mengaku terkesan dengan Aisyiyah Gresik. Hal ini lantaran Aisyiyah Gresik dinilai sigap dalam penyelenggaraan Musyda. Di Jatim, setelah berlangsungnya Musywil Aisyiyah Jatim, baru Mojokerto dan Gresik yang menggelar Musyda.
“Agenda kegiatan hari ini adalah pelaporan pertanggungjawaban periode sebelumnya, kemudian penyusunan program kerja yang akan datang, dan pemilihan pimpinan periode 2022-2027. Musyda ini sangat penting, karena meletakkan dasar-dasar kiprah Aisyiyah pada periode yang akan datang,” ungkap Siti Asmah. (sto)







