GRESIK (RadarJatim.id) — Nelayan Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur kembali melaut setelah libur 2 minggu akibat gelombang laut yang tinggi.
“Alhamdulillah teman-teman sudah melaut. Dua bulan lalu sempat libur 2 minggu karena gelombang tinggi,” ujar Hamid nelayan Campurejo ketika ditemu di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Campurejo, Minggu (5/2/2023).
Nelayan Campurejo mencapai ratusan orang. Menurut Hamid, nelayan Campurejo terdiri atas nelayan murni, nelayan pemilik kapal, dan nelayan sekaligus pengepul ikan.
“Penghasilan tidak tentu. Kadang Rp 100 ribu, Rp 300 ribu dan pernah juga sampai Rp 1 juta untuk sekali turun laut,” kata Hamid.
Penghasilan tersebut, lanjut Hamid, diperoleh dari hasil bersih. “Satu kapal kadang ada 4 sampai 7 orang. Pembagian hasil setelah dipotong bahan bakar solar Rp 150 ribu dan logistik untuk kru kapal,” kata Hamid.
Waktu kerja nelayan dimulai pukul 03.00 sampai 11.00 WIB. Hasil tangkapan ikan dijual di pengepul dan TPI. Hasil tangkapan mereka meliputi kepiting, udang, cumi, kembung, dan beberapa jenis ikan lainnya. Dari TPI Campurejo ikan dijual ke beberapa lokasi, di antaranya ke Gresik dan Surabaya.
Sementara di TPI Weru Lamongan yang berbatasan dengan TPI Campurejo Gresik tidak kalah ramainya. Para nelayan sukses dengan tangkapan ikan cukup banyak. Mereka mendarat dan langsung disambut para pedagang eceran dan tengkulak. Sedangkan ikan istimewa langsung disetorkan ke pengepul. Nelayan Weru lebih banyak menangkap cumi-cumi.
“Alhamdulillah hari ini banyak tangkapan,” ujar salah satu nelayan sambil setor ikan di pasar. (fai)