SIDOARJO (RadarJatim.id) – Berbagai macam permasalahan kerusakan jalan yang ada di wilayah Sidoarjo, ternyata tidak ada habis-habisnya. Apalagi musim penghujan, kerusakan jalan selalu bermunculan. Terbaru, kerusakan akibat galian PDAM ‘Delta Tirta’ yang lambat diperbaiki, sehingga oleh masyarakat ditanami pohon pisang.
Ketua LSM CEPaD (Center for Partisipatory Development) Sidoarjo Kasmu’in, mencermati bahwa permasalahan kerusakan itu disebabkan oleh banyak faktor. Selain faktor non teknis, diantaranya ada juga karena rendahnya kualitas penanganan dan pembangunannya.
“Contohnya, bisa dilihat di Jalan Tarik – Kedungbocok, Jalan Pagerwojo samping kiri Balai Desa dari timur ke barat, dan yang lainnya. Termasuk juga di jalan-jalan di luar kewenangan desa dan kabupaten juga masih ada yang kualitasnya kurang baik,” kata Cak Mu’in sapaan_akrabnya pada (20/2/2023) tadi siang.
Ia katakan, ada juga unsur lain, yaitu karena kurangnya perhatian terhadap pengkondisian saluran air tepi jalan. Banyak pembangunan jalan yang tidak diikuti pengkondisian saluran airnya. Juga karena keterbatasan dana dan efektifitas penerapan/pembelanjaannya. “Yang lebih menarik, ada juga karena kurang cermatnya menyusun skala prioritas dalam perencenaan pembangunannya. Yang tak kalah penting dan menjadi unsur yang umum dalam pembangunan adalah unsur kualitas peranserta (partisipasi) masyarakat,” ungkap tokoh LSM yang lama melakukan pendampingan di pemerintahan ini.
Jadi, begitu getol dan seriusnya banyak pihak ikut serta dalam pengawasan berbagai pekerjaan pembangunan. Di berbagai Warkop banyak dibicarakan kelemahan pekerjaan, di berbagai tempat dan sudut kongkow bahas pelanggaran, maupun penyimpangan. “Tapi, topik/permasalahan seperti itu mudah kabur, kikis dan lenyap ditelan waktu,” katanya. (mad)