GRESIK (RadarJatim.id) – Setelah menggarap segmen kaum milenial dan sejumlah komunitas sebagai potensi pendulang suara pada pelaksanaan pemilu, calon legislatif (caleg) untuk DPRD Gresik dari PKB, Ahmad Nailul Faroq, kini intensif mendekati sejumlah tokoh masyarakat (tomas). Diproyeksikan, dari tomas itu potensi meraup suara masyarakat, akan lebih efektif menuju kemenangan pada kontestasi pemilu legislatif 2024.
Seperti dilakukan pada beberapa tomas di Desa Gulomantung, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, Rabu (20/9/2023), politisi muda ini melakukan silaturahim untuk menjalin komunikasi dan konsolidasi. Cak Nailul, sapaan akrab Ahmad Nailul Farok, kali ini memilih sowan ke beberapa tomas guna mendapat dukungan dalam pelaksanaan pemilu yang dijadwalkan berlangsung pada Februari 2024.
“Saya yakin, para tokoh masyarakat dan tokoh agama ini punya pengaruh kuat di lingkungan masing-masing. Dan, alhamdulillah, gayung bersambut, mereka siap mendukung dan mengantarkan saya ke kursi DPRD Gresik,” ujar staf ahli Ketua DPRD Gresik ini, saat bersilaturahim ke rumah H Usman, salah seorang tokoh masyarakat di Desa Gulomantung.
Selain di rumah H Usman, caleg daerah pemilihan (dapil) I Kecamatan Gresik dan Kebomas ini juga bertemu dengan Ustadz Agus, yang dikenal memiliki massa pengikut di lingkungannya. Dengan melibatkan tomas di sejumlah desa di dapilnya, Cak Nailul yakin, pada pemilu 2024 mampu meraih kursi di DPRD untuk PKB.
“Yang sudah mendukung saya, selain para relawan yang tersebar di sejumlah desa dan kelurahan, juga anak-anak muda milenial, sejumlah komunitas, baik kalangan bapak-bapak maupun ibu-ibu. Dan, saat ini saya juga didukung dan direstui oleh para tokoh masyarakat di dapil I ini,” tandas Cak Nailul.
Disinggung komitmen jika nanti terpilih menjadi anggota dewan, ia menegaskan akan fokus pada 3 bidang, yakni pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan sosial. Pada bidang pendidikan, katanya, bagaimana membuat pelaksanaan pendidikan di sekolah-sekolah agar lebih berkualitas dengan biaya terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Pada aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat, ia akan berjuang bagaimana agar ada peningkatan taraf hidup lewat penguatan pendapatan yang diperoleh dari berwira usaha. Dampak ikutannya, akan membantu menciptakan lapangan kerja baru sekaligus bisa menekan tingkat pengangguran.
Sementara pada bidang sosial, ia akan konsentrasi bagimana mengurangi kantong-kantong kemiskinan yang sekarang masih tersebar di mana-mana. Ini juga perlu skema treatment khusus agar warga yang saat ini masuk kategori miskin, bisa dientas dan ditingkatkan taraf kehidupannya.
“Karena itu, saya siap mewakafkan diri saya untuk kemaslahatan dan kemanfaatan kepada masyarakat. Kalau untuk pribadi, saya rasa sudah selesai,” pungkasnya. (sto)