SIDOARJO (Radarjatim.id) Upaya meningkatkan kualitas hasil produk kewirausahaan yang terkait dengan pariwisata. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) telah memfasilitasi yang dengan memberikan pelatihan pembuatan kemasan.
Sekitar 100 para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang terkait dengan pariwisata telah mengikuti pelatihan yang mengambil tema ‘Pelatihan Pembuatan Kemasan sebagai Inovasi Trend dan Packaging 2022’, pada 23 dan 24 Maret 2022 di Hotel Neo Waru Gedangan Sidoarjo.
Prosesi kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Disporapar Sidoarjo Joko Supriyadi didampingi Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Sidoarjo Wahyu Utami, juga dihadiri Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Abdilah Nasih, dengan Pemateri Franky K Nugroho selaku Founder Creative Branding. Serta diikuti oleh sekitar 100 pelaku UMKM, yang meliputi bidang makanan dan minuman, aksesoris, funitur dan yang lainnya.
Djoko Supriyadi berharap pelatihan ini bisa dimanfaatkan diikuti dengan sebaik-baiknya, karena tidak semua pelaku UMKM mendapatkan kesempatan untuk pelatihan. Ia tegaskan kalau packaging itu juga lebih penting dari pada isinya. Oleh karea itu buatlah semenarik mungkin agar mendapatkan simpati dari pembeli.
Lanjutnya, namun jangan sekedar mengandalkan packaging, tetapi kualitas isinya juga harus bagus dan bermutu. “Kemasan bagus isinya tidak bagus sama saja beli kucing dalam karung. Artinya akan mengecewakan konsumen atau pembeli, dengan kekecewaan sekali, akan sulit untuk mengembalikan kepercayaannya kembali kepada produk kita,” tegas Pak Djoko_sapaan akrabnya.
Menurutnya banyak sekali potensi wisata di Sidoarjo ini termasuk pendukungnya adalah kuliner. Makanya kehadiran Disporapar ini hanya sebagai pemantik untuk menggerakkan ekonomi, baik langsung maupun tidak langsung. “Semakin banyak kunjungan-kunjungan kuliner, atau kafe semakin banyak uang yang beredar di Sidoarjo. Dengan begitu berarti ekonomi jalan, perekonomian hidup,” katanya.
Sementara itu, Franky K. Nugroho juga banyak mengulas bahwa packaging itu sangat penting, kalau perlu pemilik harus bekerjasama dengan disainer sehingga kemasan dan isinya nanti bisa sebanding. Juga harus respresentatif, harus sering bertanya atau mencari tahu kepada siapa saja agar tidak salah dalam menerapkan kostum.
“Jadi packaging adalah menjadi kesan pertama bagi konsumen. Makanya jika produknya sama dengan orang lain, kesamaan mungkin banyak, berarti pesaingnya juga banyak. Oleh karena itu kita harus mencari pembeda, harus memberi sensasi kepada produk kita hingga digemari banyak orang,” ulas Franky.(mad)