SIDOARJO (Radarjatim.id) — Dewan Sidoarjo meminta kepada jajaran pimpinan Perumda/PDAM Delta Tirta Sidoarjo agar bisa bekerja dengan baik serta tertib dalam melaksanakan adminitrasinya. Terbukti dalam program SR (Sambungan Rumah) di wilayah tiga kecamatan Candi, Porong dan Jabon menimbulkan masalah.
Masalah yang timbul diantaranya dalam proses sosialisanya tidak bisa menembus, tidak sampai kepada pelanggan dengan baik, sehingga banyak terjadi mis komuninasi. Akhirnya warga
Sidoarjo pinggiran ini yang dirugikan, dengan tagihan yang diluar batas kewajaran. Ternyata pihak Perumda Delta Tirta Sidoarjo telah menerapkan tarif progresif, muncul tagihan bulan Mei 2023 yang mengejutkan pelanggan barunya tersebut.
Melihat kondisi tersebut, warga dari 11 desa ini kaget, mengeluh dan merasa keberatan. Mereka sudah menemui Kacab PDAM Porong, Made Astawa, SE untuk mengajukan keberatannya, namun belum ada titik temu yang jelas, akhirnya pada Jumat (12/5/2023) siang, mereka para perwakilan warga mengadu kepada Dewan Sidoarjo, yang ditemui langsung oleh Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo Bambang Pudjianto.
Satu per satu perwakilan warga menyampaikan keberatannya, seperti yang telah dimuat sebelumnya di www.radarjatim.id pada 4 dan 5 Mei 2023 lalu.
Jajaran Perumda Delta Tirta pun diberikan waktu oleh dewan untuk menyampaikan klarifikasinya. Dipaparkan panjang lebar oleh Made Astawa, dan disimpulkan oleh Dewan/Bambang Pudjianto memang kinerja PDAM banyak catatan dan kurang profesional.
Ia mengambil contoh yang paling ringan saja, soal sosialisasi, yang katanya sudah dilakukan berulang-ulang, namun ternyata tidak memiliki buktinya sama sekali. Hasil notulennya juga tidak ada. “Notulen itu sangat penting bisa sebagai bukti. Kalau perlu ada foto-fotonya,” tegas Bambang politisi Gerindra ini.
Melihat kondisi tersebut, Bambang Pudjianto minta pihak Perumda Delra Tirta agar bekerja lebih profesional. “Kasihan warga sangat dirugikan, karena mereka tidak mampu membayar tagihan yang berlakukan secara progresif. Sampai-sampai ada yang baru dipasang sudah minta berhenti, karena keberatan tagihan per bulannya. Sekali lagi saya minta bekerja lebih profesional,” pinta Bambang Pudjianto.(mad)