GRESIK (RadarJatim.id) — Majelis Al Usroh (MU) yang ber-home base di Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur, terus berkhidmat untuk masyarakat. Meski usianya baru 2 tahun, perkumpulan ini ingin keberadaannya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan agama dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
“Bermula dari ngobrol-ngobrol ringan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat, setelah terbentuk 2 tahun lalu dan kegiatan baru berupa pengajian untuk ibu-ibu, seiring perkembangan, kini sudah merambah pengembangan ekonomi untuk kesejahteraan bagi keluarga,” ungkap Pengasuh Majelis Al Usroh, Ahmad Misbahul Abidin, Rabu (21/12/2022).
Dikatakan, MU bergerak di bidang pendidikan agama dan pemberdayaan ekonomi. Perkumpulan ini berdiri pada 20 Desember 2020 dan izin operasionalnya dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gresik.
Nama Al Usroh diambil dari istilah Arab yang artinya ‘keluarga’. Selain terinspirasi oleh kitab awal yang dikaji, yaitu Adabul Islam fi Nidhomil Usroh karya Sayyid Maliki, majlis ini diharapkan agar keluarga anggotanya ini terus dalam kondisi bahagia dan sejahtera ekonominya.
Misbah menambahkan, sesuai cita-cita pendiri dan pengasuhnya, kebahagiaan keluarga anggota majelis dan sejahtera ekonominya merupakan dua hal yang saling terkait dan sulit dipisahkan.
Majelis Al Usroh yang anggotanya terdiri atas ibu-ibu ini yang secara tidak langsung dapat dukungan dari para suami. Sebab, sebelum bergabung, pengasuh memastikan para calon anggota sudah mendapat izin dari suami mereka.
“Maka, yang bergabung terus bertambah, karena asas manfaat yang mereka rasakan,” ujar Ketua Takmir Masjid Agung Gresik ini.
Setiap momentum ulang tahun, kata Misbah, pengasuh minta saran dan pendapat serta komentar suami masing-masing anggota. Ini dilakukan karena prinsip kebaikan itu untuk semua. Jika yang belajar istri, maka suami harus ikut terpengaruh dari apa yang didapat istrinya. Begitu juga sebaliknya.
Selain belajar agama, majelis ini juga bergerak bidang ekonomi, di antaranya memproduksi cemilan yang dijual di toko-toko sekitar. Hasilnya dinilai lumayan untuk menopang kebutuhan rumah tangga, misalnya untuk jajanan anak-anak mereka.
Peringatan hari jadi MU kali ini diselenggarakan di rumah pengasuh dan dihadiri tokoh tokoh agama, di antaranya H Asroin Widyana dan Kades Lowayu, Kecamatan Dukun, Gresik, Amin Iskandar. (sto)