SIDOARJO (RadarJatim.id) — Dialah Monthese Nur Putri Fadhilah (18 tahun) siswi MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Sidoarjo ini, mengaku sangat senang berhasil diterima di 6 perguruan tinggi ternama luar negeri.
Adalah Monash University-Australia-Bachelor of Engineering (Honours). University of Toronto (St. George Campus)-Canada-Life Science. University of Toronto (Scarborough Campus)-Canada-Physical and Environmental Sciences.
Termasuk juga diterima di University of Toronto (Mississauga Campus)- Canada-Life Science. University of Alberta-Canada-Bachelor of Science in Nutrition & Food Science dan Curtin University- Australia-Mining Engineering.
Ditemui di sekolahnya pada (10/6/2025) pagi, Monthes_panggilan akrabnya mengaku memilih di Monash University Australia jurusan Bachelor of Engineering, karena memang sangat cocok mendukung studi lanjut saya.
“Sangat mendukung hasil penelitian saya. Selain itu orang tua juga sanagt mendukung saya di Universitas yang ada di negeri Kanguru tersebut,” katanya.
“Jadi jurusan yang saya ambil kalau di Indonesia sejenis teknik, namun kalau di Australia ditempuh 4 tahun, dan tahun pertama hanya bersifat general studi, penjurusannya di tahun kedua,” jelas Monthes.
Ia ceritakan bisa masuk di Monash University melalui beasiswa Indonesia maju, yang persiapannya sudah dimulai sejak kelas X. Jadi sejak kelas X saya sudah sering mengikuti lomba, juga olimpiade biologi dan yang lainnya. Memang fokus saya di bidang riset.
Setelah itu kelas XI saya mendapatkan informasi, beasiswa Indonesia maju sedang persiapan sarjana luar negeri dan diperuntukan siswa kelas XI. “Ketika saya sudah memiliki sertifikat yang terakurasi oleh Pusat Prestasi Nasional, akhirnya mengikuti program beasiswa Indonesia Maju tersebut, dan Alhamdulillah diterima,” cerita Monthes dengan riangnya.
“Saya sudah memiliki 6 prestasi riset nasional maupun internasional, mulai mendapatkan medali emas, perak dan perunggu. Juga juara Olimpiade Biologi yang diadakan Universitas Indonesia,” ungkapnya.
Setelah itu, saya juga mendapatkan pelatihan-pelatihan. Seperti tes IELTS (International English Language Testing System) selama 6 bulan untuk mempersiapkan, atau salah satu syarat masuk di pergutuan tinggi luar negeri.
“Jadi banyak kegiatan yang harus kami ikuti, salah satunya adalah membuat project social. Kalau saya membuat program pengajaran yang berbasis e learning bagi anak berkebutuhan khusus,” urainya.
Termasuk juga ada pra kuliah atau magang di universitas luar dan dalam negeri, bahkan juga di beberapa industri. Kalau saya kebetulan ditempatkan di IPB (Institut Pertanian Bogor) selama dua minggu. “Terakhir ada kegiatan gelar karya, dilaksanakan di gedung Kemendikbud yang dihadiri oleh para pejabat Kemendikti, Kemendikdasmen termasuk juga Gubernur Jawa Timur,” pungkas Monthes.
Kepala MAN Sidoarjo Drs. Abdul Jalil, M.Pd juga menegaskan kalau siswanya, termasuk yang sebelumnya banyak yang diterima di luar negeri.
“Alhamdulillah banyak yang melalui jalur beasiswa. Semoga anak-anak yang di luar negeri bisa meningkatkan prestasinya. Jaga nama almamater MAN Sidoarjo, dan jaga shalatnya,” pesan Abah Jalil_sapaan akranya.(mad)