SURABAYA (RadarJatim.id) — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur (Jatim) melakukan terobosan baru untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas para jurnalis anggotanya. Lewat kerja sama dengan STIKOSA-AWS, asosiasi profesi wartawan ini memfasilitasi penyelesaian jenjang pendidikan S1 bagi jurnalis Jatim dan keluarganya, juga praktisi kehumasan stake holder Pemprov Jatim sebagai mitra wartawan.
“Program ini berlaku bagi teman-teman wartawan yang belum menyelesaikan jenjang S1,” ujar Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim saat dihubungi, Rabu (20/7/2022).
Dikatakan, terobosan yang dilakukan PWI Jatim merupakan upaya meningkatkan kualitas awak media, khususnya wartawan dalam menjali profesinya. Pada gilirannya, dalam memproduksi informasi bagi publik dan stake holder pemerintah, wartawan mampu menyajikan yang terbaik dan profesional.
Eko Pamuji, Sekretaris PWI Jatim menambahkan, jenjang pendidikan minimal S1 merupakan keniscayaan bagi wartawan zaman sekarang. Pasalnya, pesatnya perkembang arus informasi dengan segala kompleksitasnya menuntut awak media (wartawan) melengkapi diri dengan perangkat keilmuan yang mumpuni.
“Penyelesaian jenjang pendidikanS1 ini merupakan ikhtiar untuk mengantisipasi perkembangan komunikasi informasi yang kian ‘liar’ dan memerlukan perangkat dan kemampuan di bidang komunikasi yang benar-benar mumpuni. Dan, pilihan kerja sama dengan STIKOSA-AWS ini pas untuk meningkatkan kapasitas diri,” tandas alumni IKIP Surabaya (Unesa) ini.
Kerja sama PWI Jatim dengan STIKOSA-AWS untuk memfasilitasi penyelesaian jenjang pendidikan S1 bagi wartawan dan praktisi kehumasan dikuatkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU/Memorandum of Understanding), di resto Hotel Kampi Surabaya, Senin (18/7/2022) oleh Ketua PWI Jatim Luthfil Hakim dan Ketua STIKOSA-AWS Dr Meithiana Indrasari, ST, MM.
Dalam kerja sama itu, Cak Item, sapaan akrab Luthfil Hakim mengatakan, lembaga pendidikan STIKOSA–AWS akan fokus pada pengembangan program studi ilmu komunikasi untuk mengakomodasi mahasiswa wartawan itu. Diharapkan kerja sama ini akan memberikan kemudahan kepada para jurnalis yang ingin menyelesaikan studi S-1, khususnya bidang jurnalistik.
“Ini semua untuk memenuhi kebutuhan tuntutan profesionalisme wartawan dalam menjalankan tugas dan profesinya,” ujarnya.
Sementara PWI sebagai lembaga praktisi jurnalistik, akan bersinergi dengan STIKOSA–AWS untuk saling menguatkan dalam memenuhi kebutuhan–kebutuhan keilmuan jurnalis ke depan, terutama dalam menghadapi era digital. Dengan demikian, peran penting pers dalam fungsinya sebagai media kontrol sosial masyarakat dan kontrol penyelengaraan pemerintahan bisa dimaksimalkan.
“Saya titip melalui lembaga pendidikan ini (STIKOSA-AWS,Red) supaya nanti melahirkan insan-insan jurnalis yang bagus, bukan sekadar memahami equipment-nya (peralatan) saja, tetapi juga teknologi informasi dan komunikasi harus dipahami betul. Ini semua bisa ditimba ilmunya di STIKOSA-AWS,” tambah Cak Item.
Dihubungi secara terpisah, Ketua STIKOSA–AWS Dr Meithiana Indrasari, ST, MM, menyambut baik dan berterima kasih diberi kesempatan bekerja sama dengan PWI Jatim sebagai lembaga profesi wartawan. Kerja sama itu, katanya, sejalan dengan salah satu program studi di STIKOSA–AWS di bidang jurnalistik.
“Banyak orang tahu STIKOSA–AWS melahirkan wartawan profesional dan andal. Lulusan STIKOSA–AWS banyak tersebar di media di mana–mana. Mereka banyak mempunyai posisi penting dalam keredaksian media, baik itu media berita online, media cetak, televisi dan radio broadcasting,” ujar Mei.
Melalui kerja sama yang dibangun antara STIKOSA–AWS dan PWI Jatim, Mei mengaku siap untuk melaksanakan program dan arahan PWI Jatim agar lebih maksimal. Bahkan, ia berharap banyak pada PWI Jatim sebagai salah satu pilar penguat Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT), yayasan yang menaungi STIKOSA–AWS dalam pemenuhan kebutuhan kader–kader jurnalis.
Ia menambahkan, ada kemudahan khusus yang diberikan kepada para jurnalis anggota PWI Jatim yang hendak menyelesaikan jenjang S1 di STIKOSA-AWS. Kemudahan yang ia maksudkan adalah potongan biaya dan pola pembelajaran. Tak disebutkan berapa angka tepatnya terkait potongan biayanya. Sementara pola pembelajarannya akan dilakukan secara on line, biar tugas keseharian sebagai jurnalis tidak terganggu.
“Kalau soal keringanan atau potongan biaya gampanglah, asal ada pengantar atau rekom dari PWI. Pokoknya kami mendukung program PWI yang bagus ini,” ujar Mei, Rabu (20/7/2022) seraya menyebut kisaran potongan biaya hingga 25%. (sto)