SIDOARJO (RadarJatim.id) — Dirasa sudah menurunnya nilai-nilai kebangsaan di kalangan anak-anak remaja atau pelajar, sekarang ini sangat perlu adanya pemahaman tentang wawasan kebangsaan, atau tentang bahayanya radikalisme yang lebih inten di kalangan anak-anak muda produktif.
Seperti yang telah dilakukan oleh SMK Krian 1 Sidoarjo dengan menghadirkan langsung penceramah terkenal, Maulana Habiburrohman atau yang akrab dipanggil dengan Gus Miftah, pada Senin (13/5/2024) sore di Halaman SMK Krian 1 Sidoarjo.
Kehadiran Gus Miftah langsung disambut oleh ribuan siswa yang sudah menanti cukup lama. Namun sebelumnya, Gus Miftah juga disambut dengan pengalungan bunga oleh Pengawas Yayasan Pembangunan Pendidikan (YPP) Krian yang menaungi SMK Krian 1 Sidoarjo Wahyudi Hari Subagyo ST, Ketua YPP Rini Nurningtyasari, SE MM dan Kepala SMK Krian 1 Dhini Mekarsari, S.Pd M M.Pd.
Menurut Gus Miftah, program ini inten sebenarnya sudah beberapa tahunan kita lakukan, perintah dari presiden untuk memberikan pemahaman tentang moderasi. “Jadi, saya punya program namanya Gerakan Moderasi Berbangsa dan Beragama yang Happy dan Menyenangkan,” katanya.
Lanjutnya, bagaimana perbedaan suku, ras itu tidak memecah belah, tetapi justru menyatukan, karena perbedaan itu indah. “Inilah yang perlu dipahamkan kepada peserta didik kita. Sehingga kalau mereka berbeda itu tidak dianggap musuh, tetapi memperkaya hasanah kebangsaan kita,” tegas Gus Miftah.
Ia ceritakan, hasil penelitian dua tahun lalu, di Jawa Timur itu hampir 30 persen peserta didiknya terpapar paham radikalisme. Tentunya kondisi ini sangat kita sayangkan, karena Jawa Timur sangat dekat dengan etika santri, bisa terjadi kondisi seperti itu. “Makanya kita terus banyak masuk ke kampus maupun ke sekolah,” pungkasnya.
Sementara Kepala SMK Krian 1 Sidoarjo, Dhini Mekarsari berharap dengan kehadiran Gus Miftah yang memberikan wawasan kebangsaan ini anak-anak lebih memahami tentang pentingnya nasionalisme. Sehingga mereka akan terhindar dari paham radikalisme.
Jadi apa yang disampaikan Gus Miftah sangat mengena sekali kepada anak-anak, sekaligus memfilter sebagai pemahaman anak-anak yang nantinya tidak akan ikut arus budaya luar. Karena pengaruh media sosial itu sangat besar sekali, terutama kepada anak-anak muda. “Makanya muatan kearifan lokal itu lebih dikuatkan, seperti yang dikatakan Gus Miftah dalam tausiyahnya tadi,” harap Bu Dhini_sapaan akrabnya.
Kegiatan yang dikemas dalam “Gus Miftah Talk Show Kebangsaan” masih merupakan rangkaian peringatan 50 tahun SMK Krian 1 Sidoarjo.(mad)