GRESIK (RadarJatim.id) – Kalangan santri memiliki prinsip dan pendirian dalam memilih pemimpin. Hal itu kaena dunia pondok pesantren (Ponpes) telah mendidik mereka untuk memiliki ideologi yang kuat dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa dan negara.
Demikian disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD saat menghadiri peringatan haul dan majelis zikir di Ponpes Al Ishlah, Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu (24/12/2023). Mahfud MD yang masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia (Menko Polhukam) juga menegaskan, bahwa kehadirannya bukan dalam rangka berkampanye.
“Kedatangan saya ke sini bukan untuk kampanye, karena kalau orang pesantren itu biasanya sudah punya pendirian, punya sikap, dan punya penilaian serta prinsip dalam memilih pemimpin. Jadi, dikampanyei juga tidak ada gunanya, karena memang sudah memilih atau sudah tidak memilih,” ujar Mahfud.
Mahfud menjelaskan, para santri dididik banyak hal, tidak hanya ilmu agama oleh ulama-ulama di pondok pesantren. Karena itu tidak heran jika para alumni pesantren banyak yang menjadi orang-orang hebat yang memiliki kontribusi besar bagi bangsa dan negara Indonesia.
“Meskipun terkadang pesantren itu dilupakan dari proses kenegaraan. Saya saat ini menjadi Menko Polhukam, menteri dua kali, pernah juga menjadi anggota DPR, pernah menjadi Ketua MK, saya dulu juga santri,” ungkapnya.
Mahfud mengajak para santri dan masyarakat umum untuk menggunakan hak pilih sebaik-baiknya dalam menentukan pemimpin pada pemilu yang akan berlangung Februari 2024. Sebab, masa depan bangsa Indonesia ditentukan oleh suara masyarakat, tidak terkecuali para santri.
“Jadi gunakan hak pilih kita sebaik-baiknya,” pungkasnya. (sto)