BANYUWANGI (RadarJatim.id)–Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025 insan pers di Banyuwangi menggelar tasyakuran dengan tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”, Rabu (12/2/2025).
Peringatan HPN 2025 ini dirangkai dengan santunan anak yatim piatu secara sederhana di kantor redaksi Seblang.com, Jalan Wijaya Kusuma, Giri, Banyuwangi. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah jurnalis lintas media serta para aktivis.
Dalam acara tersebut, turut hadir Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Arh Joko Sukoyo beserta jajaran, Kalapas Banyuwangi Mochamad Mukaffi dan perwakilan Danlanal Banyuwangi.
Komisaris Seblang.com Erwin Yudianto mewakili insan pers Banyuwangi menyampaikan terimakasih atas segala dukungan berbagai pihak sehingga acara tersebut dapat terlaksana dengan lancar.
Menurutnya, sinergi pers dengan pemerintah termasuk TNI-Polri dan stakeholder terkait sangatlah penting. Tak terkecuali dalam mengawal ketahanan pangan untuk kemandirian bangsa.
“Mari jadikan HPN 2025 sebagai momentum untuk meningkatkan profesionalisme dan menjunjung tinggi kode etik untuk menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra dalam sambutannya mencoba mensinkronkan tema HPN 2025. Menurutnya peran pers mengawal ketahanan pangan sejalan dengan upaya TNI-Polri mewujudkan program nasional Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
“Kata Bapak Presiden Prabowo, negara yang kuat harus memiliki tiga ketahanan utama, yaitu ketahanan energi, ketahanan air, dan ketahanan pangan,” ujar Kombespol Rama.
“Target nasionalnya satu juta hektare dengan estimasi hasil empat juta ton jagung yang akan ditampung Bulog sebagai cadangan pangan,” jelasnya.
Selain tiga program tersebut, Polri juga mendukung kebijakan Presiden Prabowo melalui pola rekrutmen baru, yakni perekrutan bintara kompetensi khusus dari lulusan pertanian untuk memperkuat sektor ketahanan pangan.
Sementara itu Dandim 0825 Banyuwangi juga meyampaikan, bahwa program swasembada pangan bukanlah hal baru bagi TNI. Namun, menurutnya, saat ini ada perbedaan signifikan karena Polri juga turut serta dalam pendampingan percepatan bidang pertanian, khususnya jagung, sesuai arahan Presiden.
“TNI saat ini berperan dalam pendampingan percepatan pencapaian target dari hulu ke hilir, sementara leading sektor tetap berada di Dinas Pertanian, Pengairan, dan instansi terkait lainnya,” katanya.
Fokus utama TNI dalam ketahanan pangan adalah pada peningkatan luas tambah tanam (LTT) padi. Targetnya adalah meningkatkan intensitas panen dari satu hingga tiga kali dalam satu tahun.
Selain padi, ketahanan pangan juga diarahkan pada optimalisasi lahan untuk pertanian jagung dan pengelolaan pengairan agar tidak terjadi kebocoran sumber daya air. TNI bersama instansi terkait terus berupaya memastikan bahwa lahan produktif tidak beralih fungsi menjadi area pembangunan.
Dandim juga menyinggung pentingnya program makan bergizi gratis yang mana Banyuwangi menjadi pilot project.
“Saat itu, kita diberi waktu singkat agar mencari lahan buat membangun dapur sehat untuk Makan bergizi gratis,” ujarnya.
Bahkan Ia menekankan pentingnya sinergi semua pihak, termasuk insan pers, untuk mewujudkan Asta Cita Ketahanan Pangan,”Jika ada kejanggalan atau penyimpangan, kami harap rekan-rekan media bisa memberikan informasi kepada kami,” tegasnya. (hsn)