SIDOARJO (RadarJatim.id) — Bermula dari permainan dadu super jumbo yang menggelinding di atas meja siswa kelas 4.3 SD ICP (International Class Program) Al Falah Darrusalam Tropodo Waru Sidoarjo, pada (28/11/2024) pagi.
Ternyata mereka saling bekerjasama dalam bermain dengan ‘Si Paijo’ saat pelajaran bahasa Jawa yang biasanya terlihat monoton dan membosankan, kali ini dengan ‘Si Paijo’ terlihat seru, antusias dan penuh semangat.
‘Si Paijo’ adalah akronim dari ‘SInau ParIkan JOwo’. Diusung oleh Ustadzah Imawati, S.Pd atau yang lebih akrab dipanggil Ustadzah Mima. Sebagai pengampu pelajaran bahasa daerah, bahasa Jawa, yang mempunyai visi bagaimana pembelajaran bahasa Jawa tak kalah menarik dengan pembelajaran yang lain.
Dengan membuat inovasi media pembelajaran ‘Si Paijo’ siswa lebih aktif dan mudah memahami pelajaran muatan lokal tersebut. “Meskipun mayoritas siswa kota yang identik tidak paham bahasa Jawa, tapi dengan media Si Paijo mereka jauh lebih paham,” katanya.
Melalui kolaborasi kelompok mereka saling berdiskusi membuat parikan jawa. Tak lupa ada integrasi Numerasi di dalamnya. Dengan cara melempar dadu jumbo dua kali dan dikalikan dari angka pertama dan kedua, setelah itu hasil perkalian disesuaikan dengan rentang interval tema parikan.
Misal 6×2=12, interval rentang 10-20 tema kesehatan, jadi grup tersebut membuat parikan tentang kesehatan. Setelah terkumpul banyak parikan, dibuatkan ustadzah Mima e book, agar ada jejak digitalnya dan memudahkan untuk membacanya, yaitu dengan hanya scan barcode.
“Saya termotivasi untuk selalu mengintegrasikan Numerasi ke semua pelajaran, karena dengan begitu anak-anak akan terbiasa ‘lanyah’ dengan Numerasi,” ucap Mima,salah satu alumni awardee Microcredential Numerasi (2023) Monash University Australia itu.(mad)