GRESIK (RadarJatim.id) — Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Ihyaul Ulum (IKAPPI) Dukun, Gresik, Jawa Timur menyambut positif lahirnya Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) di beberapa kecamatan di Gresik dan peran yang akan dilakukan. Di antaranya, menginginkan kehidupan yang selaras dan harmonis di tengah keragaman etnis atau suku di masyarakat.
“Lahirnya FPK di Gresik memudahkan Pemerintah Kabupaten melakukan koordinasi seputar peristiwa sosial masyarakat. Kehadiran FPK waktunya sangat tepat sejalan dengan pertumbuhan industri dan urbanisasi di Gresik,” kata Ketua Umum IKAPPI, Moh. Fail, Rabu (7/8/2024).
Menurut Fail, local wisdom Gresik sangat toleran dengan industri. Pergeseran tata ruang dari pertanian dan pertambakan menjadi pabrik dan pergudangan membawa konsekuensi, bahwa di masyarakat akan tumbuh pula beragam etnis atau suku bangsa.
“Perubahan tata ruang lahan telah mengundang urban ribuan orang. Tentu akan muncul perubahan peradaban baru di Gresik. Saya percaya FPK di Gresik mampu menyodorkan rekomendasi relasi dan kolaborasi industri dengan santri. Melibatkan santri pada proses dan implementasi dalam pertumbuhan ekonomi dan sosial,” lanjut Fail.
Sebagai bentuk relasi dan kolaborasi industri dengan santri, tambah mantan wartawan Jawa Pos Group ini, industri dan pabrikan bisa menyerap tenaga kerja lokal, memfasilitasi pegawai bisa melaksanakan sholat dengan mudah dan nyaman.
“Industri dan pabrikan harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat lokal. Santri bisa bekerja dan bisa beribadah dengan nyaman. Industri dan pabrikan wajib menyediakan rumah ibadah berupa masjid atau musholla di tempat di mana mereka bekerja. Dana wajib corporate social responsibility (CSR) juga bisa dimanfaatkan warga sekitar pabrik dengan baik. Saya optimis FPK di Gresik akan memberikan manfaat yang besar bagi Gresik Kota Santri,” pungkas Fail. (maz)