SURABAYA (RadarJatim.id) Misi Dagang Gubernur Khofifah Indar Parawansa terus melesatkan ekonomi di Jawa Timur (Jatim). Inovasi itu merupakan cerminan kepemimpinan positif Khofifah di periode keduanya memimpin Jatim.
Pengamat Politik Citra Institute, Efriza mengatakan di periode kedua, Khofifah berhasil menguatkan ekonomi Jatim. Menurutnya, ini merupakan sebuah inovasi yang harus mendapatkan apresiasi sekaligus dukungan menyeluruh.
“Periode keduanya Khofifah sampai saat ini masih menunjukkan tren positif apalagi punya inovasi dalam Misi Dagang dengan provinsi lainnya di negeri ini seperti Kalimantan Timur,” kata Efriza.
Dalam Misi Dagangnya dengan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil mencapai transaksi final sebesar Rp1.053 triliun. Angka tersebut menunjukkan keberhasilan sinergi antar daerah dalam mendukung produk dalam negeri.
Di samping itu, Misi Dagang tersebut sebagai langkah strategis agar memperkuat pasar domestik di tengah tantangan ekonomi global. Adapun tidak sedikit komoditas yang diperdagangkan antara Jatim dan Kaltim.
Komoditas yang diperdagangkan meliputi batu bara, pakan ikan, produk makanan dan minuman, fashion, telur ayam, hewan ternak, karkas ayam, serta berbagai produk olahan perikanan. Kemudian, di sisi investasi fokus utama berada pada crude palm oil (CPO) dan wood pallet.
Maka dari itu, hasil dari Misi Dagang ini berhasil memasarkan banyak produk dari Jatim semakin luas. Sehingga, sambungnya, penguatan ekonomi lokal untuk pelaku usaha di Jatim semakin berjalan lancar dan positif.
“Hasilnya cukup menjanjikan dan memuaskan untuk saat ini, dengan tren berhasil memasarkan produk Jatim lebih luas pangsa pasarnya sehingga niatnya untuk penguatan ekonomi lokal masih berjalan dengan tren positif,” pungkasnya. (RJ1/RED)