SURABAYA (RadarJatim.id) – Setelah melalui rapat intensif di kantor Lumbung Pangan Jatim (LPJ) di gedung Jatim Expo (JX) Surabaya, Kamis (31/12/2020), Tim Juri Lomba Karya Tulis Jurnalistik akhirnya memutuskan, karya tulis berjudul “Lumbung Pangan Jatim, Program Seksi di Masa Pandemi, Siapa Penikmatnya?” menjadi juara I. Karya wartawan muda, Slamet Abidin dari portal kabarsidoarjo.com itu mampu menyisihkan peserta lain dengan mengantongi total nilai 885.
Tim juri yang terdiri atas Dr Hernani Sirikit, Luthfil Hakim, dan Lina Puryanti, PhD itu sepakat menentukan naskah berjudul “Lumbung Pangan Jatim, Program Seksi di Masa Pandemi, Siapa Penikmatnya?” itu sebagai pemenang memiliki keunggulan yang tidak terdapat pada naskah-naskah lainnya.
“Sebetulnya kontennya relatif sama. Tetapi, ada pertanyaan atau pernyataan yang cukup menggelitik yang disampaikan dalam naskah itu dan tidak ada pada naskah lainnya. Penulis naskah yang akhirnya menjadi juara ini tidak saja mendeskripsikan bagaimana program lumbung Pangan Jatim dikelola untuk masyarakat Jatim, tetapi dengan kritis juga mempertanyakan sebenarnya penikmat program Pemprov Jatim itu,” ungkap Lina Puryanti, mengomentari naskah yang menjuarai lomba Karya Tulis Jurnalistik ini.
Dalam menilai karya tulis yang masuk ke panitia, Tim Juri menerapkan empat aspek sebagai indikatornya. Keempatnya meliputi aspek kebahasaan, substansi atau kesesuaian naskah dengan tema yang ditentukan, keragaman narasumber, dan terakhir terkait plot atau alur naskah.
Selain menetapkan karya wartawan Slamet Abidin sebagai juara I, Tim Juri juga menetapkan dua naskah lainnya sebagai juara II dan III. Juara II diraih wartawan antaranews.com Fiqih Arfani dengan naskah berjudul“Bantu ibu-ibu, Lumbung Pangan Jatim janganlah cepat berlalu” dengan total nilai 865. Sementara juara III jatuh pada naskah berjudul “Curhatan Bumil Dapat Belanja Murah di Lumbung Pangan Jatim”, karya wartawan idntimes.com, M. Ardiansyah Fajar Syahlillah, dengan total nilai 860.
Juri lainnya, Hernani Sirikit yang lebih dikenal dengan nama Sirikit Syah, menambahkan, dalam menilai karya jurnalistik tersebut, para juri telah melakukannya secara profesional berdasar aspek-aspek penilaian yang telah ditentukan. Dikatakan, panitia juga telah berlaku profesional dengan menghapus nama media dan nama penulisnya untuk mengedepankan objektivitas.
“Kami benar-benar buta terhadap naskah yang kami nilai, tidak tahu siapa penulisnya, juga tidak tahu dari media apa. Sebab, oleh penitia, naskah yang kami terima, nama penulis dan medianya dihilangkan, juga di-print dengan font dan size yang sama. Dengan demikian, kami benar-benar objektif karena hanya berhadapan dengan naskah,” ujar alumni Unesa ini.
Sementara Ketua Pelaksana Lumbung Pangan Jatim (LPJ), Mirza Muttaqien, menyampaikan terima kasih kepada para peserta lomba. Selain membantu menyosialisasikan program LPJ, lomba ini sekaligus sebagai pertanggungjawaban moral kepada publik melalui media massa. Tidak hanya itu, banyak masukan yang ia tangkap dari naskah-naskah lomba sebagai pertimbangan evaluasi bagi pengelola program Pemprov Jatim ini.
“Masukan-masukan dari hasil laporan teman-teman media sangat berarti bahan evaluasi untuk pengelolaan Lumbung Pangan Jatim ke depan. Apalagi Bu Gubernur (Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, red) memastikan akan memperpanjang program ini,” ujar Mirza yang juga Direktur Utama PT Jatim Grha Utama (JGU), salah satu BUMD milik Pemprov Jatim ini. (rj2/red)