SURABAYA (RadarJatim.id) — Kampoeng Songo yang berlokasi di RT 09 RW 03 Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya menerapkan konsep urban farming. Pola yang diterapkan adalah memaksimalkan potensi lahan sempit untuk ditanami tanaman dan sayur-sayuran dengan teknik hidroponik, yakni sebuah cara tanam dengan memakai bantuan air dengan pemenuhan pada kabutuhan unsur hara dan nutrisi bagi tanaman.
Di Kampoeng Songo kini terdapat berbagai tanaman sayur-sayuran, seperti tomat, cabai, bayam, seledri, dan tanaman sayuran lainnya, yang ditanam di lahan sempit dengan menggunakan metode hidroponik.
Yaning Mustikaningrum, Ketua Pengembangan Kampung Sayur Hidroponik Kampoeng Songo mengungkapkan, awalnya untuk mengajak warga masyarakat di kampung tersebut tergolong sulit. Bahkan, lanjutnya, ada sebagian warga yang diberi tanaman sayur, tapi malas merawatnya.
“Namun, sekarang sudah mulai tumbuh kesadaran, dan tanaman sayur serta hidroponik di Kampoeng Songo telah terpilih sebagai salah satu wilayah di Surabaya yang menjadi pilot project kampung sayur,” ungkapnya di Surabaya, Selasa (6/12/2022.
Dikatakan, permasalahan pada tanaman sayur yang sebagian penanamannya menggunakan metode hidroponik, umumnya terkendala pada pemenuhan nutrisi yang diperlukan. Dengan permasalahan tersebut, 2 Tim Pengabdian Masyarakat dari Institut Teknologi Telkom Surabaya yang diketuai oleh Dr Dhimas Adiputra, MPhil berkolaborasi dengan Mohammad Sholik, SKom, MKom sebagai Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari prodi Rekayasa Perangkat Lunak Institut Teknologi Telkom Surabaya mendapatkan Hibah Internal Kampus.
Kedua tim lalu berkolaborasi mengembangkan teknologi tepat guna, yakni penerapan teknologi surya cell dengan hidroponik untuk memberikan asupan air dan nutrisi secara otomatis. Dalam operasionalnya kemudian dipantau melalui media informasi website yang dapat dikontrol melalui perangkat smart phone.
Dengan penerapan teknologi surya cell dan automasi ini, diharapkan pemenuhan nutrisi dan air untuk tanaman hidroponik semakin mudah dan dapat dikontrol dari mana pun.Selain itu, untuk memberikan informasi edukasi kepada masyarakat umum, pentingnya menerapkan kawasan hidroponik, dua tim juga mengembangkan Sistem Informasi Kampong Songo melalui konten website.
“Kontennya berupa profil Kampoeng Songo, tanaman hidriponik, dan gambaran tentang penerapan teknologi surya cell untuk memenuhi kebutuhan tanaman hidroponik di kampung tersebut,” pungkasnya. (red/rj2)