SIDOARJO (RadarJatim.id) – Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wunut 2 Kecamatan Porong kondisinya sangat memprihatinkan. Plafonnya banyak yang pecah dan kusam penuh jamur, akibat terkena air hujan yang disebabkan atapnya bocor.
Sekolah yang berada di sisi barat arteri Porong itu selalu tergenang banjir ketika musim hujan datang, karena posisi bangunan SDN Wunut 2 lebih rendah daripada jalan raya yang berada didepannya.
Air hujan tidak hanya menggenangi halaman sekolah yang saat ini memiliki 207 siswa itu, namun masuk hingga ke ruang kelas dan ruang guru.
Lebih memprihatinkan lagi ada 38 siswa yang terpaksa harus belajar di bekas ruang koperasi dan perpustakaan. Bekas ruang koperasi yang hanya ditutupi dengan triplek dan memiliki ukuran sekitar 2 meter X 4 meter itu, terpaksa digunakan untuk proses belajar mengajar siswa kelas 3B yang berjumlah 18 anak.
Begitu juga dengan 20 siswa kelas 3A yang terpaksa harus belajar secara lesehan di ruang perpustakaan selama 3 tahun ini.
Dewi Mindar, Kepala SDN Wunut 2 mengatakan bahwa semenjak tahun 2019 lalu, pihaknya sudah mengajukan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Sidoarjo untuk meminta penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) karena ada penambahan jumlah siswa.
“Sudah berkali-kali kami laporkan ke Dinas (P dan K Sidoarjo, red) agar ada penambahan RKB,” kata Dewi Mindar saat ditemui RadarJatim.id dikantornya, Jum’at (07/06/2024).

Meskipun sempit, siswa-siswi SDN Wunut 2 Porong tetap semangat mengikuti proses belajar mengajar di ruang bekas koperasi.
Namun hingga pertengahan tahun 2024 ini, pengajuan RKB untuk SDN Wunut 2 belum ada tindak lanjut dari Dinas P dan K Sidoarjo. Bahkan tim survei dari Dinas P dan K Sidoarjo pun tidak pernah turun untuk melihat kondisi SDN Wunut 2, meskipun sudah beberapa kali dimuat media massa ketika dilanda banjir saat musim hujan datang.
Mantan Kepala SDN Candipari 1 itu mengungkapkan bahwa pada tahun ajaran baru nanti, terpaksa ada 2 kelas yang akan masuk siang, dikarenakan jumlah ruang kelas yang sangat terbatas.
Pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 ini, sudah ada 40 anak yang mendaftar sebagai calon siswa SDN Wunut 2 Porong.
“Terpaksa harus ada yang masuk siang, mas,” ungkapnya.
Masih ada lahan disisi selatan yang bisa digunakan atau dibagun sebagai ruang kelas, yaitu lahan yang selama ini digunakan sebagai parkir kendaraan/sepeda onthel siswa atau lahan parkir kendaraan staf dan dewan guru yang berada di samping kantor kepala sekolah.
“Kami sangat berharap adanya pembangunan ruang kelas baru. Dan tidak banjir lagi, ketika musim hujan datang,” harapnya. (mams)