SIDOARJO (RadarJatim.id) — Melalui Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur dan Kemenag Sidoarjo sama-sama memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, atas prestasi siswa MI Muslimat NU Pucang dan MTs Bilingual Muslimat Pucang Sidoarjo, yang berhasil mengharumkan nama madrasah, nama Sidoarjo dan nama Indonesia.
Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Jatim, Dr. H. Sugiyo, M.Pd dan Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo, Drs. H. Mufi Imron Rosyadi, MEI dalam acara Awarding Ceremony Gold and Silver Medals Asia International Olympiad (AIMO) Bangkok Thailand dan World Mathematics Invitational (WMI) Tokyo Japan.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua PC Muslimat NU Sidoarjo, Dra. Hj Ainun Jariyah, Ketua Tim Kelembagaan Kanwil Kemenang Jatim Syamsul Huda, S.Ag M.Pd.I, Kasi Penma Kemenag Sidoarjo Ahmad Fathoni, S.Ag M.Pd.I, Sekretaris PC Muslimat NU Sidoarjo Dra. Subhiyah Adimara, M.Pd.I dan jajaran terkait.
Tentunya didampingi pula oleh Kepala MI Muslimat NU Pucang Dr. HM Hamim Thohari, S.Pd MM dan Kepala MTs Bilingual Muslimat Pucang Syamsuhari, ST S.Pd MM M.Pd.I pada (13/8/2025) pagi di Hall MI Muslimat NU Pucang Sidoarjo.
Usai menyerahkan piagam penghargaan Sugiyo mengatakan, madrasah ini Bilingual dan sudah kerjasama dengan Cambridge, belajarnya dengan menggunakan bahasa Inggris. “Sebuah prestasi yang sangat luar biasa, kita berikan apresiasi. Sungguh madrasah yang luar biasa di Indonesia,” ucapnya.
Kepala MTs Bilingual Muslimat NU Pucang, Syamsuhari, menyampaikan bahwa setiap hari siswanya ada matchday, jadi tiada hari tanpa belajar matematika, bahasa inggris dan sains. “Karena pada dasarnya, sebuah pembiasaan akan melahirkan kebiasaan,” ucapnya.
Ia katakan, proses pembelajaran matematika dilakukan secara holistik, artinya ketika guru melakukan pembelajaran mulai dari operasi hitung, proses pengolahan data dan seterusnya. Jadi sekali melakukan pembelajaran seluruh komponen yang ada di matematika itu dibahas secara tuntas. “Jadi semakin naik jenjang, pembelajaran juga meningkat,” jelasnya.
Ia menambahkan, ketika proses pembelajaran di sekolah betul-betul dilakukan dengan baik maka hasilnya juga akan menjadi yang terbaik. MTs Bilingual Muslimat NU juga menerapkan kurikulum Cambridge atau Internasional. “Seluruh proses pembelajaran juga dilaksanakan menggunakan bahasa Inggris,” tambahnya.
Kepala MI Muslimat NU Pucang Hamim Thohari sangat bersyukur anak didiknya bisa meraih prestasi dalam ajang WMI dan AIMO. Ini juga satu-satunya pelajar dari madrasah yang bisa mendapatkan medali emas dan perak.
“Konsepnya sejak dini anak-anak sudah dikenalkan dengan ilmu agama dan sains. Yang namanya ilmu ya harus kenal dulu, dipahami. Caranya dengan belajar konsisten,” terangnya.
“Semua metode dan persiapan dalam kompetisi internasional dilakukan oleh guru-guru sendiri. Tidak pernah mengundang dari perguruan tinggi atau lainnya,” tegasnya.
Ia menambahkan siswa-siswi yang memiliki minat lebih di mata pelajaran tertentu itu dipisahkan. Misalnya di matematika, dalam satu kelas siapa yang menonjol dalam ilmu matematika akan disatukan dan diberikan tambahan pelajaran.
“Yang ngajar juga dari guru kita sendiri yang mempunyai bidang keilmuan di eksakta. Prestasi ini merupakan kebanggaan bagi madrasah bisa bermutu, maju dan mendunia,” tuturnya.

Siswa yang berprestasi adalah, Muhammad Diar Azzam siswa MI Muslimat NU Pucang berhasil mendapatkan medali emas dalam ajang World Mathematics Invitational (WMI) yang berlangsung di Bangkok, Thailand dengan diikuti 25 negara.
Dalam kompetisi yang sama, Elsawa Kireina Azzahra siswa MTs Bilingual Muslimat NU juga mencatatkan prestasi dengan membawa pulang medali perak di WMI yang berlangsung pada 26-27 Juli lalu.
Seminggu, kemudian Muhammad Diar Azzam bersama Iqbal Abqary Al-Qarny siswa MI Muslimat NU Pucang kembali mendapatkan medali perak dalam ajang Asia International Mathematical Olympiad (AIMO) di Tokyo, Jepang yang dilaksanakan 3 Agustus kemarin.
“Alhamdulillah sangat senang bisa mendapat medali, saat di WMI dan AIMO, sebelum ikut lomba setiap sebelum pulang sekolah ada pelajaran matematika,” kata Muhammad Diar Azzam usai Awarding Ceremony.(mad)







