Oleh Intan Prihartini
Khofifah Indar Parawansa, siapa yang tidak kenal dengannya? Orang Jawa Timur pasti mengetahui siapa dia. Dia adalah seorang politisi yang lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965.
Khofifah menghabiskan masa kecil hingga kuliah di kota yang sama. Mengambil Ilmu Politik di Universitas Airlangga serta Ilmu Komunikasi dan Agama di Sekolah Tinggi Dakwah. Khofifah melengkapi pendidikan magisternya di Universitas Indonesia dalam bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Pengalaman akademisnya yang kaya, termasuk menjadi dosen di berbagai institusi, memberi Khofifah landasan kuat dalam memimpin. Ia telah menunjukkan kepada kita, khususnya kaum wanita bahwa menjadi seorang pemimpin yang kuat dan visioner tidak mengenal batas gender.
Karir politik Khofifah dimulai dari DPR RI (1992-1997), puncaknya saat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan pada 1999 dan Menteri Sosial di kabinet Pemirintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014.
Pengalaman panjang ini membentuk gaya kepemimpinannya yang visioner, transformasional, dan karismatik. Di tengah dominasi pria dalam politik, Khofifah berhasil menciptakan ruang bagi dirinya dan membuktikan bahwa perempuan dapat memegang posisi kekuasaan dengan efektif.
Khofifah dikenal dengan gaya kepemimpinan unik ala pesantren, menggabungkan kepemimpinan visioner dengan transformasional dan karismatik.
Keberhasilannya dalam menciptakan dan mewujudkan visi yang jelas, memberikan inspirasi, serta menginspirasi pengikutnya merupakan bukti nyata dari kekuatannya sebagai seorang pemimpin.
Gaya kepemimpinannya yang inklusif dan berwibawa membuatnya dihormati dan disegani. Tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga secara nasional.
Sebagai Gubernur Jawa Timur (2019-2024), Khofifah meluncurkan berbagai program inovatif seperti Nawa Bhakti Satya yang berfokus pada sembilan komitmen kerja demi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Program ini mencakup berbagai aspek, seperti kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, akses infrastruktur hingga pemberantasan korupsi. Inisiatif Khofifah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan pelatihan vokasi menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Keberanian dan kecerdasannya dalam menyampaikan kritik pada sidang MPR 1998 terhadap rezim Orde Baru menandai Khofifah sebagai sosok yang disegani di tanah air.
Proses politik yang panjang telah mengasah kemampuannya dalam mengambil keputusan cepat dan akurat. Ini didukung oleh banyaknya referensi dan analisis yang mendalam, menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus berpikir melampaui batasan-batasan konvensional.
Meskipun gaya kepemimpinan kontemporer yang diterapkannya memiliki kekurangan, seperti kebutuhan akan umpan balik yang konsisten dan risiko kekecewaan pengikut, keunggulannya jauh lebih dominan.
Penghargaan seperti Pemimpin Perubahan dari KemenPAN-RB dan TOP Pembina BUMD 2022 merupakan bukti dari efektivitas gaya kepemimpinan Khofifah.
Kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa tidak hanya menginspirasi masyarakat Jawa Timur, tetapi juga menjadi panutan bagi banyak perempuan di Indonesia.
Khofifah telah membuktikan bahwa dengan keberanian, kecerdasan dan strategi yang tepat, seorang perempuan bisa menjadi pemimpin yang efektif dan membawa perubahan signifikan agi masyarakat.
Dalam sejarah Indonesia, kiprah dan peran perempuan dalam publik semakin meningkat. Dan Khofifah adalah salah satu contoh terbaik dari perkembangan positif ini dan sebagai salah satu inspirasi pemimpin wanita yang baik dan bagus di Indonesia. (*)
*) Intan Prihartini, Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Jawa Timur.
CATATAN: Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulisnya.