SURABAYA (RadarJatim.id) Transaksi Misi Dagang yang digelar Pemprov Jawa Timur di Kalimantan Timur menembus angka Rp1 triliun. Capaian tersebut dinilai sebagai bukti kuat keberpihakan Gubernur Khofifah Indar Parawansa terhadap penguatan ekonomi rakyat kecil melalui UMKM.
Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jatim, Ahmad Salim Assegaf, menyebut capaian tersebut bukan hanya angka statistik. Melainkan misi yang membuktikan keseriusan pemerintah daerah dalam mendorong pelaku usaha lokal naik kelas.
“Ini adalah sekali lagi bentuk bukti konkret yang diwujudkan oleh Bu Khofifah dan Pemprov Jatim untuk bisa menaikkan kelas UMKM,” ujar Salim.
Dia mengatakan keberhasilan misi dagang membuktikan Jatim merupakan daerah yang aman dan mendukung tumbuhnya pengusaha lokal. Apalagi ekosistem bisnis di provinsi ini kondusif karena adanya kebijakan yang pro terhadap pelaku usaha kecil dan menengah.
“Jadi kami dari Hipmi Jatim menyampaikan kepada masyarakat Jatim, jangan pernah ragu usaha di Jatim,” katanya
Menurut dia penguatan UMKM lewat kebijakan terintegrasi seperti ini merupakan strategi jangka panjang berkelanjutan. Program ini tidak hanya berhenti pada agenda seremonial, tetapi terus dilanjutkan dalam bentuk konkret lainnya.
Dia menekankan akan terus bersinergi dengan Pemprov Jatim untuk mendukung agenda pemulihan dan pertumbuhan ekonomi rakyat. Sebab UMKM adalah ujung tombak ekonomi nasional dan perlu diprioritaskan dalam setiap kebijakan publik.
“Karena Pemprov Jatim itu pro dengan para pengusaha, termasuk UMKM,” jelasnya.
Diketahui, total transaksi yang tercapai dalam Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur ke Kalimantan Timur pada Mei 2025 mencapai Rp 1 triliun lebih. Karenanya Pemprov Jatim berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai langkah strategis membangun ekonomi daerah dari bawah. (RJ1/RED)