SURABAYA (RadarJatim.id) — Komunitas Dakwah yang digagas oleh Ustadz Dr Ir Abdul Kadir Baraja, Ketua Dewan Pembina Yayasan LPI Al Hikmah Surabaya, menggelar halal bihalal, Minggu (13/4/2025). Acara yang berlangsung di Resto DK26 Surabaya ini berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan.
Hadir dalam halal bihalal ini, para tokoh agama, pendidikan, dan perwakilan dari berbagai instansi di bidang sosial, dakwah, dan pendidikan dari wilayah Jawa Timur dan sekitarnya. Di antaranya, YLPI Al Hikmah Surabaya, Lembaga Pendidikan Al Falah Surabaya, Yayasan Perguruan Al-Irsyad Surabaya, Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF), Yayasan Guru Mulia, juga YPIT Insan Kamil Sidoarjo.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang memberikan apresiasi atas inisiatif Komunitas Dakwah dalam memperkuat silaturahmi sekaligus membahas isu-isu strategis tentang masa depan pendidikan bangsa Indonesia.
Dalam sambutannya, Ustadz Abdul Kadir Baraja menyampaikan pentingnya peran guru dalam membentuk peradaban bangsa. Ia berpesan, perlu upaya mengalihkan profesi guru menjadi profesi yang digandrungi oleh anak muda saat ini.
“Guru harus menjadi sosok yang inspiratif dan memiliki daya tarik tersendiri di mata generasi muda,” ungkapnya.
Ustadz Kadir juga menyampaikan, tugas itu akan berperan besar dan dikerjakan oleh Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) dan dibantu oleh Prof Badri Munir dari Yayasan Guru Mulia. YDSF, lanjutnya, kini bekerja sama dengan Kampuh Welding Indonesia, Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) yang mengacu pada standar kompetensi kerja nasional Indonesia dan standar internasional yang diakui dunia.
“Beasiswa yang diberikan mencapai Rp 20 juta per orang. Alhamdulillah, sudah tersalurkan dengan baik, dan banyak dikirim ke negara Jepang yang banyak membutuhkan tenaga kerja tersebut,” tambahnya.
Dikatakan, YDSF memberikan solusi nyata dalam menghadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Program ini diharapkan dapat memangkas sebagian dampak dari PHK dengan membuka peluang kerja baru yang kompetitif. YDSF juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program ini, menjadikannya sebagai proyek eksperimental yang bermanfaat secara sosial dan ekonomi.
“Partisipasi dalam program ini bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga bagian dari investasi ilmu yang bermanfaat. Insya Allah, menjadi amal jariyah yang mengalirkan pahala tanpa putus,” tandasnya.
Prof Badri Munir Sukoco, SE, MBA, PhD, Direktur Sekolah Pascasarjana Unair, menekankan, pendidikan berkualitas merupakan fondasi utama kemajuan bangsa. Pendidikan yang baik, katanya, akan menghasilkan teknologi tinggi yang unggul dan mendorong terciptanya ekonomi yang kuat.
Sementara mantan Menteri Pendidikan Prof Mohammad Nuh, DEA, juga memberikan pesan yang kuat dalam kesempatan tersebut. “Tidak ada yang lebih afdol daripada berpendidikan dan berbudi pekerti yang baik. Dua hal ini adalah fondasi utama bagi pembangunan karakter dan peradaban bangsa Indonesia,” tegasnya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mempererat kolaborasi antar-elemen masyarakat dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik. Para peserta juga menyepakati pentingnya sinergi antara tokoh agama, pendidik, dan masyarakat untuk menghadirkan perubahan positif dalam dunia pendidikan Indonesia.
Al Hikmah sebagai lembaga pendidikan dan dakwah juga berperan aktif untuk membina guru-guru yang berkualitas dan mencetak generasi yang berbudi dan berprestasi untuk berkontrubis bagi masa depan beradaban bangsa.
Acara ditutup dengan doa bersama dan komitmen untuk terus bergerak bersama dalam membangun generasi bangsa yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global. (har)