GRESIK (RadarJatim.id) – Inilah “pengakuan dosa” Bupati Gresik Sambari Halim Radianto di penghujung kepemimpinannya yang telah berlangsung hampir 10 tahun. Bupati asal Desa Lowayu, Kec. Dukun, Gresik ini secara tulus dan terbuka meminta maaf kepada warganya yang hampir setiap tahun terdampak bencana banjir akibat luapan Kali Lamong.
Permintaan maaf itu disampaikan ketika mengunjungi korban banjir luapan Kali Lamong di Desa Dungus, Kecamatan Cerme, Gresik, Rabu (16/12/2020).
Di hadapan masyarakat Dungus, Sambari menyatakan permintaan maafnya, karena hingga hampir habis dua periode kepemimpinannya sebagai bupati Gresik, belum mampu menuntaskan revitalisasi Kali Lamong. Akibatnya, tiap tahun, khususnya di musim penghujan, sebagian warga di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Benjeng, Balongpanggang, dan Cerme masih saja menjadi langganan banjir akibat luapan anak sungai Bengawan Solo itu.
“Saya minta maaf kepada masyarakat yang sampai saat ini masih kebanjiran,” kata Bupati Sambari, didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Tarso Sagito, Camat Cerme Suyono, dan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi.
Sambari menambahkan, dalam kurun waktu 10 tahun kepemimpinannya sebagai bupati, pihaknya sudah berusaha untuk meminimalkan dampak banjir Kali Lamong. Langkah konkret telah dilakukan lewat proyek normalisasi dan revitalisasi Kali Lamong.
“Tapi, sampai saat ini proyek normalisasi Kali Lamong masih dalam progres pengerjaan. Saya yakin dalam tiga sampai empat tahun ke depan sudah bisa diselesaikan,” katanya meyakinkan.
Pada kesempatan itu, Sambari juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Gresik atas dukungannya selama 10 tahun kepemimpinannya, sehingga Gresik bisa berkembang lebih baik.
Bupati Sambari kembali mengungkapkan permintaan maafnya ketika bertemu Kepala Desa Dungus, Didik Kasyanto, yang mewakili warganya, karena belum mampu menyejahterakan semua masyarakat Kota Santri ini.
“Semoga ke depan kesejahteraan masyarakat Gresik bisa lebih dicapai,” harap Bupati Sambari.
Dalam kunjungan ke Desa Dungus itu, Bupati Sambari juga membagikan sembako kepada masyarakat setempat. Diharapkan, bantuan itu bisa membantu meringankan sebagian beban warga yang terdampak banjir Kali Lamong.
Sementara itu, berdasarkan data di kecamatan Cerme hingga pukul 12.00, Rabu (16/12/2020), luapan Kali Lamong masih menggenangi 14 desa. Ke-14 desa yang masih tergenangi banjir adalah Dadapkuning, Lengkong, Sukoanyar, Ngembung, Dungus, juga Dampaan.
Selain itu banjir juga masih menggenangi Desa Guranganyar, Morowudi, Iker-iker Geger, Betiting, Pandu, Cermekidul, Jono, dan Tambakberas. Kondisi terparah dialami Desa Morowudi. Di desa ini sekitar 600 rumah masih tergenangi oleh air Kali Lamong.
“Alhamdulillah, siang ini sudah banyak genangan yang sudah surut, sehingga masyarakat bisa mulai beraktivitas kembali,” ujar Camat Cerme Suyono, didampingi Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik, Reza Pahlevi. (min/rj2)







