SIDOARJO (Radarjatim.id) Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Insan Kamil Sidoarjo menggelar latihan Dasar Kepemimpinan (LDKS) bagi para siswa jenjang delapan. Kegiatan LDKS ini bertajuk “Kuatkan Ukhuwah Tumbuhkan Jiwa Leadership dan Tanggung Jawab dalam Meraih Muslim yang Sejati”. Kegiatan ini dipersiapkan sebagai bekal siswa-siswi agar menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dan pemimpin di masa yang akan datang. LDKS diadakan di Dlundung, Trawas Mojokerto, sejak (24/10) hingga (26/10).
Ketua Pelaksana LDKS Ustaz Alief Nur Ubay mengatakan, tujuan kegiatan LDKS utamanya yaitu untuk membangun karakter pemimpin agar dimiliki oleh setiap siswa maupun siswi. “Kemudian untuk tema tahun ini kami ingin menguatkan ukhuwah dan tanggung jawab untuk nantinya mereka menjadi muslim yang sejati,” kata Alief di Dlundung, Rabu (26/10)
Apalagi, sebagai siswa-siswi di sekolah berbasis keislaman, Alief mengatakan siswa yang semula tidak mengikuti LDKS dan pasca LDKS harapannya ada perubahan karakter dari segi kepemimpinan dan ukhuwah juga meningkat antar siswa dengan meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW. Kegiatan LDKS, Alief mengatakan rutin dilaksanakan setiap tahun.
Selama LDKS, peserta melalui masa penggemblengan mental. Sebab, sebagai seorang pemimpin harus menjadi teladan bagi teman-teman atau rakyatnya kelak. Selain memberikan pemahaman seputar kepemimpinan, LDKS ini juga menanamkan nilai-nilai profil pelajar pancasila berupa ketakwaan, gotong royong, kemandirian, bernalar kritis, dan kreatif untuk membentuk karakter pribadi siswa-siswi. Sebanyak 116 peserta mendapatkan nilai-nilai tersebut saat kegiatan pendadakan, jurit malam, jelajah, pentas seni, dan susur sungai air terjun.
Kegiatan pendadakan dilakukan untuk melatih kebugaran jasmani dan rohani serta kedisiplinan peserta LDKS dengan memberikan aba-aba baris-berbaris, merayap, guling-guling, push up, serta merangkak. Adapun kegiatan jurit malam menguji mental dan kemandirian peserta dengan berjalan menaklukkan kawasan bukit yang terjal dan dinginnya malam. Meski demikian, pelaksanaan ibadah seperti sholat wajib dan sholat sunah tahajud tetap menjadi budaya yang tetap terlaksana.
Esok harinya, Selasa (25/10). kegiatan penjelajahan dilaksanakan oleh setiap regu. Masing-masing harus melewati tantangan panjangnya jarak dan terjalnya bukit, serta derasnya hujan. Selanjutnya peserta didik diberikan keleluasaan untuk menuangkan nalar kritis dan kreativitas dengan bergotong royong bersama regunya supaya menampilkan penampilan terbaiknya pada acara pentas seni. Dilanjutkan hari terakhir, semua peserta menyusuri sungai untuk menuju air terjun sebagai puncak kemenangan dalam perjuangan sepanjang LDKS.
Pemimpin Pleton, Hasbi mengatakan, usai melakukan LDKS dia berharap bisa memperbaiki karakter agar ke depan menjadi anak yang lebih baik. “Semoga saya dan teman-teman bisa merubah karakter buruk menjadi lebih baik lagi.”
Menurutnya, kegiatan LDKS sangat bermanfaat. Ia merasa senang karena sebelumnya tidak pernah merasakan kegiatan-kegiatan yang ada di LDKS. Meski fisik menjadi tantangan dan harus dipersiapkan agar tidak terjadi down karena kegiatan-kegiatannya banyak menguras fisik.
Salah satu peserta putri LDKS, Raisah Dhamiratus mengaku senang sebab bisa mendapatkan hal-hal baru untuk menjadi pribadi yang mandiri dan berakhlak karimah. Meskipun selama LDKS suasana tak senyaman di rumah, Raisa tetap menikmati. “Kami di sana di latih baris-berbaris, latihan kekompakan jika ada satu orang yang melakukan kesalahan maka kenak semua. Hal itu bermanfaat untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab, peduli pada lingkungan, dan melatih kita untuk mandiri” ujarnya.(mad)