SIDOARJO (RadarJatim.id) Ir. H. Bambang Haryo Soekartono (BHS) memberikan perhatian khusus terhadap “fenomena” banyaknya jalan rusak yang viral disebut jeglongan sewu di wilayah Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jum’at (24/02/2023).

Setelah memberikan piagam penghargaan dan uang tunai kepada pedagang Pasar Krembung, politisi Partai Gerindra itu meninjau langsung ke lokasi jalan raya Krembung yang kondisinya rusak parah.
“Pemerintah, baik pusat, propinsi maupun Sidoarjo harus memprioritaskan program perbaikan jalan. Karena memiliki dampak yang luas pada masyarakat,” kata Ir. H. Bambang Haryo Soekartono.

Menurut BHS bahwa kerusakan jalan dapat menghambat perekonomian masyarakat, karena distribusi barang bisa terganggu.
“Dan hal ini, tentunya sangat merugikan,” tegas Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini.
Ia menegaskan bahwa pemerintah harus memprioritaskan keselamatan masyarakat, jangan sampai akibat dari kerusakan jalan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lintas yang menimbulkan korban jiwa.
“Berapa banyak orang yang sudah menjadi korban akibat jalan berlubang atau rusak seperti ini, baik yang luka maupun meninggal dunia. Ini yang harusnya dijadikan pertimbangan utama pemerintah,” tegas anggota DPR RI periode 2014-2019.
Untuk itu, BHS terus mendesak pada dinas terkait agar ruas-ruas jalan yang rusak parah, termasuk di Kecamatan Krembung agar segera diperbaiki sehingga tidak semakin banyak korban jiwa.
“Apalagi Kecamatan Krembung ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto, harusnya lebih bagus,” tegas Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Jatim ini
H. Ali, salah satu warga sekitar mengungkapkan bahwa kerusakan jalan ditempatnya itu sudah terjadi sejak 2 tahun yang lalu, namun sampai saat ini belum ada upaya perbaikan secara total dari pemerintah.
“Sebelum tahun baru lalu memang sudah diperbaiki, tapi hanya tambal-sulam saja. Namun baru seminggu sudah hancur lagi, apalagi kendaraan yang lewat sini besar-besar,” ungkapnya.
Menurut H. Ali bahwa sering terjadi kecelakaan lalu lintas, baik kendaraan roda dua ataupun lebih yang menyebabkan kerusakan pada kendaraannya, luka-luka bahkan sampai korban jiwa.
“Pernah terjadi kecelakaan disini, dua orang berboncengan lalu terjatuh akibat menghindari jalan rusak. Satu orang luka-luka dan satunya meninggal dunia,” pungkasnya. (MAMS/RED)