KEDIRI (RadarJatim.id) — Beredar kabar di media sosial, bahwa di beberapa wilayah di Kabupaten Kediri saat ini banyak masyarakat merasa kesulitan untuk mendapatkan LPG sebagai bahan bakar keperluan rumah tangga. Diduga, ada oknum yang secara sengaja mempermainkan ketersediaan LPG, sehingga di lapangan terkesan langka.
Hal itu disampaikan oleh Sukariyono (52), warga Desa Tunglur, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Secara langsung keluarganya dan sejumlah warga lainnya merasakan kesulitan untuk mendapat LPG, khususnya yang volume 3 kg.
“Yang saya alami adalah saat ini kesulitan LPG. Jadi mohon dengan sangat kepada bupati Kediri untuk menanggapi keluh kesah kami,” ucapnya, Selasa (10/9/2024).
Keluhan Sukariyono itu disampaikan di Balai Desa Lamong, Kecamatan Badas yang mendapatkan kesempatan beraudiaudiensi secara langsung dengan Bupati Kediri. Dikatakan, ketersediaan LPG dinilai sangat penting lantaran istrinya di sehari-hari mengelola warung kopi.
“Kalau mau buat kopi itu kan harus dimasak dulu. Masa iya buat kopi pakai air dingin. Usul saya, agar stok elpiji 3 kg ditambahi agar tidak kesulitan dalam mencarinya,” imbuhnya.
Menanggapi pengaduan tersebut, Bupati Kediri, Hanindito Himawan Pramana, membenarkan, bahwa saat ini sudah banyak warganya tengah mengeluhkan tentang kelangkaan LPG. Hal itu ia ketahui, baik secara virtual melalui aplikasi #Halo Masbup, maupun secara tatap muka dalam audiensi.
“Yah sebenarnya saya sudah mendengar aduan ini sebelumnya, dan tanpa diketahui, tim kami kemarin melakukan sidak secara diam-diam, khususnya untuk LPG ukuran 3 kg,” ujar Mas Dhito, sapaan akrabnya, Rabu (11/9/2024).
Sidak dilakukan agar distribusi subsidi LPG 3 kg dalam pelaksanaannya tepat sasaran. Karenanya, Pertamina dan Pemerintah Daerah (Pemda) berkewajiban sama-sama mengawal program subsidi tepat sasaran. Sekalian hal itu, katanya, untuk memastikan apakah aduan dari masyarakat benar adanya, atau malah sebaliknya.
“Jika memang yang diadukan masyarakat itu benar, akan kami tindak tegas oknum tersebut,” tegas Bupati Kediri.
Ia juga mengimbau masyarakat, jika menemukan hal yang tidak wajar dalam pendistribusian LPG bersubsidi itu, bisa langsung dilaporkan ke aplikasi Halo Masbup,” tambahnya.
Usai beraudiensi dengan bupati Kediri, Sukariyono mendapatkan apresiasi berupa laptop dari Mas Dhito, karena menurutnya, usulannya bisa menjadi usulan yang mewakili masyarakat banyak di Kabupaten Kediri.
“Saya merasa lega adanya tanggapan yang direspon langsung oleh bupati Kediri. Semoga atas segala tindakannya bisa mememperoleh hasil yang memuaskan terutama terkait LPG,” kata Sukariyono. (rul)