SIDOARJO (Radarjatim.id) Memasuki bulan Ramadhan tidak lengkap rasanya jika dalam lingkungan sekolah tidak mengadakan kegiatan yang berbasis keagamaan. Sangat menarik, di SMA YPM 2 Panjunan-Sukodono Sidoarjo melaksanakan Kultum (Kuliah Tujuh Menit) yang diperankan langsun oleh para siswa.
Kultum yang dilakukan oleh para siswa dilaksanakan secara random atau acak setiap harinya. Bertujuan agar setiap siswa mempelajari dan menyiapkan dengan baik materi yang harus disampaikan untuk materi/bahan Kultumnya, tentunya dengan bimbingan dan motivasi dari PAI (Pendidikan Agama Islam).
“Pematerinya memang sengaja ditunjuk secara acak, namun para guru selalu siap untuk memberikan arahan kepada para siswa. Meskipun ada anak-anak yang kurang persiapannya, kita tetap membimbing agar siswa tersebut berani untuk menyampaikan materi di depan siswa lain,” ungkap Imam Arif guru pendamping Kultum.
Contoh, Rosidatul Mufidah siswi kelas XI IPA 1 ini menyampaikan materi tentang pengertian dan bahaya dari tindakan bullying. Sebelum tampil di depan siswa lain, siswa yang akrab dipanggil Rosidah ini sudah mendapatkan bimbingan dan arahan dari guru-guru PAI untuk menyusun materi Kultumnya.
Untuk pelatihan public speaking kepada para siswa ini dilatarbelakangi karena banyak anak-anak yang sebenarnya memiliki pengetahuan yang mencukupi, namun tidak memiliki keberanian untuk menyampaikannya di depan umum. “Dengan diadakannya pelatihan public speaking ini diharapkan agar anak-anak dapat menjadi orang yang berani tampil di depan umum saat mereka sudah lulus sekolah dan kembali ke masyarakat nanti,” jelas Kepala SMA YPM 2 Panjunan Sukodono, Moh. Fauzi, S.Ag, M.Pd.I pada (23/4/2022) tadi pagi.
Menurutnya, melalui Kultum Ramadhan oleh siswa ini dapat mencetak remaja yang memiliki skill public speaking. Dengan harapan ketika mereka lulus dan terjun di lingkungan masyarakat bisa memiliki daya guna dalam aspek public speaking.“ Misalnya, menjadi Master of Ceremony (MC), Moderator, Khatib, Dai dan sebagainya,” harapnya.
Selain Kultum Ramadhan, kegiatan keagamaan lainnya sholat dhuha berjama’ah, tadarus Al-qur’an, pemberian materi fiqih ibadah thaharah dan shalat melalui program kecakapan penerapan ibadah (KPI). Juga, pemberian materi Dirasah Islamiyah seputar permasalahan umum seperti hadast besar dan kecil, serta materi tentang ke-NU an. “Ini semua bertujuan para peserta didik senantiasa meningkatkan ketakwaan dan memperdalam ilmu agama Islam,” pungkasnya.(mad)