SIDOARJO (RadarJatim.id) – Karena sudah memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsanya. Walaupun saat berada di negeri orang, tepat HUT RI ke 79, prosesi upacara pengibaran Bendara Sang Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 2024 harus tetap dilakukan.
Itulah yang dialami para siswa SMP Nurul Fikri (Nufi) Sukodono, Sidoarjo, yang sedang menjalankan program kerjasama dengan sekolah luar negeri atau INSPRO (International Sister School Program), pada 14-17 Agustus 2024 di Singapura dan Malaysia.
Kepala SMP Nufi Sidoarjo Ustad Muamal Jasin, M.Pd menuturkan kalau melaksanakan upacara kemerdekaan adalah salah satu bentuk ekspresi nasionalisme. Upacara tersebut tidak hanya merayakan kemerdekaan negara, tetapi juga menegaskan rasa cinta dan bangga terhadap tanah air. “Namun saat berada di luar negeri, melaksanakan upacara kemerdekan bukanlah hal yang mudah. Penuh perjuangan,” tuturnya pada Senin (19/8/2024) siang.
Ia katakan salah satu agenda INSPRO adalah melaksanakan upacara di KBRI Malaysia. Dari jauh – jauh hari kami sudah melakukan komunikasi dengan KBRI Malaysia, baik secara resmi maupun secara personal. Lobi-lobi tetap kami laksanakan sampai di Malaysia. “Singkat cerita, karena lokasi upacara tidak terlalu luas, sehingga kami tidak bisa melaksanakan upacara di KBRI,” katanya.
Sehingga kami terus berjuang, untuk bisa mengibarkan Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya tepat pada tanggal 17 Agustus 2024.
Dengan kondisi di negara orang, tidak mudah mencari Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Kami sudah hunting Bendera Merah Putih kemana-mana, tetap belum mendapatkan.
“Kami tidak patah semangat, tercetus ide untuk menggabungkan kaos warna merah dan putih dengan cemiti untuk dijadikan bendera merah putih,” ungkap Muamal Jasin.
“Alhasil, tepat jam 10.00 kami menyanyikan lagu Indonesia Raya di bus dan berfoto dengan bendera merah putih di depan Gedung Putrajaya Malaysia,” ungkapnya lagi dengan mengelah nafas lega.
“Disamping itu, siswa kami juga berkesempatan menampilkan tarian kreasi Pelajar Pancasila di halaman Gedung Putrajaya dan disaksikan beberapa turis lokal Mayasia maupun dari manca negara,” pungkas Ustad Muamal Jasin.
Sementara itu, Humas SMP Nurul Fikri Sidoarjo Ustad Hadi Prasetyo menambahkan kalau INSPRO ini merupakan program kerja sama dengan sekolah di luar negeri, dalam hal ini Singapura dan Malaysia. Kegiatan ini diikuti 15 murid kelas 9, dan didampingi tiga guru, termasuk kepala sekolahnya.
“Tujuan INSPRO adalah mengenalkan murid-muridnya dengan masyarakat internasional, dalam rangka menyiapkan mereka sebagai Global Citizen (warga negara dunia),” tambah Ustad Hadi_sapaan sehari-harinya.(mad)