SURABAYA (RadarJatim.id) — Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah mewisuda 1.506 peserta pada periode ke-110. Wisuda berlangsung di Graha UNESA, Kamis (11/7/2024).
Di antara para wisudawan itu, Miftahul Afifur Rohman dinobatkan sebagai lulusan terbaik (Adiwisudawan) dengan IPK 3,96. Laki-laki yang akrab dipanggil Miftah ini mampu menuntaskan kuliahnya di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tepat empat tahun.
Miftah mengaku tak mempunyai kiat khusus dalam mengejar IPK tinggi. Ia hanya melakukan pemaksimalan pengerjaan tugas, aktif dalam kelas, dan mengusahakan selalu hadir kuliah. Selama kuliah, ia juga pernah mendapatkan dua kali beasiswa dari Pemkab Sidoarjo melalui jalur keagamaan dan prestasi akademik. Baginya kehadiran kedua beasiswa tersebut dapat menunjang proses perkuliahannya.
Lebih lanjut, Miftah memaparkan, selain kuliah, ia juga aktif dalam kegiatan organisasi. Hal tersebut dilakukan bertujuan mengasah soft skill dan hard skill, sehingga bisa selangkah lebih maju dari teman sebayanya. Berkat organisasi, ia berkesempatan menjadi MC, moderator, dan pemateri, baik tingkat regional maupun nasional.
“Semasa kuliah, waktu saya juga habis dalam kegiatan organisasi dari semester 2 sampai 7. Adapun organisasi yang saya ikuti ada dua, yaitu pada 2021 menjadi anggota bidang 3 HMJBSI. Selain itu, saya bergabung di UKKI menjabat mulai dari anggota bidang PSDM (2021), Kabid TQQ (2022), dan Ketua Umum (2023),” tuturnya, Jumat (12/7/2024).
Selain kuliah dan berorganisasi, laki-laki kelahiran 2001 tersebut aktif dalam dunia kepenulisan. Kiprahnya dalam dunia kepenulisan mampu menghasilkan karya berupa buku, reportase, dan artikel ilmiah Sinta 5. Menurutnya, melalui menulis dapat berlatih memanifestasikan keabstrakan gagasan menjadi konkret.
Dalam menyelaraskan berbagai kegiatan yang dijalani, terdapat tiga prinsip yang menjadi patokannya. Prinsip tersebut sebagai penguat setiap langkah Miftah. Bahkan, lanjutnya, perlunya memiliki prinsip sebagai landasan menghadapi dinamika kehidupan.
“Adapun prinsip tersebut, yaitu pertama, terapkan man jadda wajada. Kedua, yakinilah, bahwa semua terjadi atas izin Allah SWT (biidznillah). Ketiga, konsisten memelihara rasa syukur, sebab nikmat Allah SWT tak pernah libur,” pungkasnya. (Miftah)