GRESIK (RadarJatim.id) — Sebanyak 63 ribu bidang tanah di 4 kecamatan dan 23 desa di Kabupaten Gresik, akan mulai diukur sebagai persiapan menuju Gresik Kabupaten lengkap tahun 2022. Hal ini ditandai dengan kegiatan sosialisasi yang diinisiasi oleh Kantor ATR/BPN Gresik bersama Pemerintah Kabupaten Gresik, Senin (24/10/2022).
Tak hanya dihadiri oleh camat dan kepala desa, kegiatan ini juga diikuti oleh para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) dan Sekolah Tinggi Pertanahan (STP) sebagai bentuk kolaborasi nyata.
Dilaporkan, sebanyak 100 mahasiswa UMG bersama dengan 90 mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanahan dan 100 orang dari pihak ketiga akan bersama-sama membantu Kantor ATR/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Gresik dalam tercapaianya target pengukuran 63 ribu bidang tanah.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam arahannya memberikan apresiasi terhadap para mahasiswa yang turut serta bersinergi membantu menyelesaikan permasalahan pertanahan. Ia mengklaim, bentuk sinergi ini tidak ditemukan di wilayah lain, kecuali di Kabupaten Gresik.
Bupati Yani menegaskan, lompatan-lompatan yang dilakukan oleh BPN Gresik merupakan hal yang luar biasa. Karena itu, wajar jika perlu mendapat support dari banyak pihak yang berkepentingan.
“Kita ingat betul, dahulu orang-orang tua kita menabung sedikit demi sedikit demi memiliki sertifikat kepemilikan tanahnya. Namun, saat ini sudah ada keterbukaan dan akselerasi oleh program-program BPN yang manfaatnya langsung bisa dirasakan masyarakat,” ungkap Bupati Yani.
Bupati Yani mengakui, untuk menjadi kabupaten lengkap tidaklah mudah. Tetapi, ia menegaskan bahwa di balik itu semua ada hal yang menggembirakan, yakni respon positif masyarakat.
“Dengan usaha-usaha ini, kita ingin agar kasus-kasus mafia tanah di Kabupaten Gresik sirna. Selain itu, manfaat lainnya peta pembangunan juga menjadi jelas dan terukur,” ujarnya.
Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Gresik, Asep Heri, dalam laporannya menjelaskan, hingga saat ini sudah menyelesaikan sebanyak 900 ribu bidang tanah pada seluruh kecamatan di Kabupaten Gresik.
Adapun 4 kecamatan yang 23 desa yang akan menjadi target pengukuran kali ini di antaranya adalah Kecamatan Duduksampean meliputi Desa Sumengko, Desa Gredeg, dan Desa Sumari.
Kecamatan Ujung Pangkah meliputi Desa Banyuurip, Desa Bolo, Desa Cangaan, Desa Glatik, Desa Gosari, Desa Karangrejo, Desa Kebonagung, Desa Ketapanglor, Desa Ngemboh, Desa Pangkah Kulon, Desa Pangkah Wetan, Desa Sekapuk, dan Desa Tanjungawan.
Kecamatan Menganti meliputi Desa Menganti, Desa Mojotengah, Desa Putat Lor, Desa Bringkang, Desa Randupadangan, dan Desa Pengalangan. Sedangkan di Kecamatan Bungah meliputi Desa Bedanten. (sto)