SIDOARJO (RadarJatim.id) – Kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) pada tahun ajaran 2023/2024, yang dimulai tanggal 17 – 20 Juli 2023 ini telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pihak sekolah untuk membentuk karakter perserta didik barunya. Seperti yang telah dilakukan oleh SDN Sarirogo Sidoarjo.
Prosesi penutupannya ditandai dengan peluncuran beberapan balon ke udara, sekaligus juga bersama-sama melaksanakan Deklarasi Anti Bullying/Perundungan. Dilakukan secara simbolis Cap Telapak Tangan oleh Kepala SDN Sarirogo Sidoarjo, Siti Khotimah, S.Pd SD M.M. dilanjutkan guru, tenaga kependidikan para siswanya, pada Kamis (20/7/2023) di halaman sekolah.
Kepala SDN Sarirogo Sidoarjo Siti Khotimah menuturkan, kalau kegiatan hari ini penutupan MPLS dengan tema ‘Merdeka Belajar. Terdapat dua acara yang menjadi spotlight dalam kegiatan tersebut, yakni deklarasi sekolah anti bullying, ditandai dengan cap telapak tangan seluruh siswa, guru serta tenaga kependidikan. “Dan yang kedua sebagai bentuk komitmen kami, mengakomodasi kemerdekaan siswa dalam belajar. Secara simbolis setiap siswa melepaskan/membebaskan/memerdekakan satu ekor burung,” tutunya.
Menurutnya, MPLS kali ini tiap kelas berbeda beda-beda, sesuai program wali kelas masing-masing. Namun pada umumnya kegiatan penataan kelas, asesmen diagnostic, menajemen kelas, kreasi, pembuatan kesepakatan dan keyakinan kelas.
“Adapun kegiatan yang khusus disesuaikan dengan program masing-masing Walas, diantaranya mengenalkan dewan guru melalui pengumpulan tanda tangan dan nama lengkap, kompetisi foto selfie dengan dewan guru, juga Ceritaku dan Ceritamu dan yang lainnya,” jelas Siti Khotimah.
Dengan adanya MPLS ini diharapkan, para peserta didik baru bisa mengenal lingkungan sekolah dan kelas yang baru. Memahami pentingnya menghindari tindak bullying. “Ini yang lebih penting tidak cukup hanya siswanya, tetapi harus komitmen secara utuh, yakni keluarga besar SDN Sarirogo Sidoarjo,” tegas Bu Khotim_sapaan akrabnya.
“Disamping itu, mereka juga bisa memahami makna merdeka belajar, siswa merdeka yang otonom di atas kemampuan masing-masing. Juga membudayakan karakter kebajikan universal hingga membiasakan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), yang dimulai sejak masuk sekolah,” pungkas Siti Khotimah.(mad)