SIDOARJO (RadarJatim.id) — Lembaga Pendidikan Islam Nurul Fikri (Global Qurani School) Sidoarjo telah melaksanakan agenda upgrading untuk seluruh jajaran guru-gurunya, mulai dari para KB-TK, SD sampai SMP, pada (10/5/2025) pagi di SD Nurul Fikri, Jl. Raya Saimbang Sidoarjo.
Mengusung tema ‘Deteksi Perkembangan Dini Anak Usia 0-15 Tahun’ dengan narasumber yang mumpuni di bidangnya, yakni Nishrina Khamida, M.Psi., Psikolog selaku Kepala UPTD Layanan Disabilitas Sidoarjo sekaligus Tim Peduli Autisme Jatim.
Nishrina Khamida sebagai narasumber memaparkankan materinya tentang pentingnya keterlibatan lingkungan sekitar anak dalam pengidentifikasian, assesmen, dan tindak lanjut perkembangan.
Bu Mida_sapaan sehari-harinya juga memaparkan perbedaaan antara delay dan disorder, juga jenis dan cara penanganannya.
Contoh delay, anak mungkin mulai berbicara sedikit lebih terlambat daripada teman-temannya, tetapi tetap mengikuti tahapan perkembangan yang umum (misalnya, mulai mengucapkan kata-kata sederhana, kemudian kalimat sederhana).
Penanganan, berfokus pada memberikan stimulasi yang lebih banyak, memberikan kesempatan belajar, dan mungkin juga terapi bicara dan bahasa jika keterlambatan signifikan.
Contoh disorder, anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengucapkan bunyi-bunyi tertentu, memiliki kesulitan dalam memahami bahasa, atau memiliki masalah dalam menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia.
Penanganan, biasanya memerlukan intervensi yang lebih intensif, seperti terapi bicara dan bahasa yang dipandu oleh ahli patologi bicara, terapi okupasi, dan terapi lainnya tergantung pada jenis gangguan yang dialami.

Selain itu, para guru juga ditunjukkan dan diberikan pemahaman tentang cara pengisian form pengidentifikasian awal perkembangan anak, yang bisa digunakan sebagai salah satu bahan untuk komunikasi pada orang tua, sekaligus rujukan awal untuk assesmen lanjutan pada tenaga ahli (psikolog) agar mendapatkan penegakan diagnosa.
Selanjutnya, dijelaskan pentingnya riwayat perkembangan anak, supaya diwariskan pada lembaga kependidikan dan pendidik selanjutnya untuk memodifikasi kurikulum khusus bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas.
Ia menjelaskan tentang efektivitas piramida belajar sebagai pedoman dalam melatih dan mengukur perkembangan anak.
Sebagai closing statement, Ia mengutip sebuah quote “if a child can not learn in the way we teach, we must teach in a way the child can learn.”
Intinya, dengan terselenggaranya kegiatan ini, NUFI Sidoarjo berkomitmen untuk all-out dan fleksibel mengajar dan mendidik sesuai karakteristik unik setiap anak.
Kegiatan ini merupakan Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua, sesuai motto Hardiknas 2025.(mad)