SIDOARJO (RadarJatim.id) Kegiatan nyekar makam Bupati Pertama Kabupaten Sidoarjo R.T.P Tjokronegoro dilakukan oleh Bambang Haryo Soekartono (BHS) dan tim BHS Peduli. Selain nyekar bupati Sidoarjo pertama, juga dilakukan tumpengan dan doa bersama adik-adik dari Panti Asuhan Yayasan Mamba’ul Qur’an di komplek Pendopo Pesarean Asri Hing Pendhem, Sidoarjo.
“Kita tidak boleh melupakan sejarah. Maka dari itu untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo ke 163 tahun ini, saya dan tim BHS peduli nyekar ke makam Bupati Sidoarjo R.T.P Tjokronegoro dan makam bupati Sidoarjo lainnya,” kata Bambang Haryo Soekartono.
BHS, panggilan akrab Bambang Haryo Soekartono dalam kegiatan itu juga mengajak adik-adik dari Yayasan Mamba’ul Qur’an. Hadir pula perwakilan DPC Partai Gerindra Sidoarjo. Diajaknya para anak-anak dan pelajar ini agar para generasi muda juga mengetahui sejarah dan tidak melupakan para pendahulu, khususnya di Kabupaten Sidoarjo.
“Pak Probowo selalu mengatakan jangan melupakan sejarah, sehingga kita harus ingat kepada yang sudah berjasa terhadap negara ini, atau daerah atau wilayah ini (kabupaten Sidoarjo,Red) jangan dilupakan,” tegas anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.
Untuk itu, dalam kegiatan nyekar di makam bupati pertama di Kabupaten Sidoarjo, pihaknya turut serta mengajak para generasi penerus. Selain mengenalkan makam Bupati Sidoarjo pertama, BHS juga mengajak doa bersama.
“Agar para generasi muda tidak melupakan sejarah,” tambah Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Jatim ini
BHS dalam kesempatan itu juga mendapat aduan dari penjaga komplek makam. Jika selama ini upah atau honor yang diterima sangat minim yakni hanya Rp 200 ribu perbulannya. Awalnya penjaga makam mendapatkan Rp 350 ribu perbulan, namun karena pandemi dipotong Rp 100 ribu menjadi Rp 200 ribu. Honor diterima dari yayasan makam dan belum ada perhatian dari Pemerintah daerah.
“Ini sangat mengenaskan, dan mereka tidak mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial. Saya menghimbau pemerintah kabupaten untuk bisa membantu, karena beliau ini (penjaga komplek makam,Red) ikut menjelaskan kepada tamu yang datang ke sini silsilah dari pada Bupati Sidoarjo,” terang anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini,
Minimnya honor ini dibenarkan oleh penjaga komplek makam, yakni Suyono dan Sukarno. Mereka selama ini sudah mengabdi ditempat tersebut lebih dari 25 tahun.
“Awalnya Rp 350 ribu, karena ada pandemi dipotong Rp 100 ribu jadi perbulan menerima Rp 200 ribu,” kata Suyono yang diamini Sukarno.
Sementara itu, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Sidoarjo Muhammad Sujayadi mengatakan akan segera berkoordinasi dengan anggota Fraksi Partai Gerindra yang ada di DPRD Kabupaten Sidoarjo.
“Kami segera memanggil anggota fraksi kami untuk melakukan hearing dengan Dinas Sosial terkait masalah ini (honor penjaga makam bupati,Red),” katanya. (RJ/RED)