GRESIK (RadarJatim.id) — Pabrik NPK PT Petrokimia Gresik di kawasan Jalan Gubernur Suryo, Gresik, Jawa Timur terbakar, Jumat (13/12/2024). Tidak ada korban jiwa dalam musibah, namun sebagian warga Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Gresik yang berdekatan dengan kawasan pabrik pupuk itu sempat panik, karena besarnya kobaran api dan kepulan asap yang membumbung tinggi.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, pabrik 2 Petrokimia Gresik yang memproduksi pupuk Phonska 5 itu diketahui mulai terbakar sekitar pukul 09.45 WIB. Saksi mata tidak mengetahui dari mana asal atau sumber kebarakan. Warga di kampung sekitar pabrik itu hanya mengetahui, api dan kepulan asap hitam telah membumbung tinggi.
Warga tidak mendengar suara ledakan dari musibah kebakaran tersebut. Namun sebagian dari mereka sempat panik dan ketakutan, khawatir kebakaran terus membesar dan berdampak pada kesehatan mereka. Warga merasa lega setelah dalam waktu relatif singkat, tim pemadam kebakaran (PMK) BUMN ini mampu menguasai dan menjinakkan api, sehingga kebakaran api benar-benar padam sekitar pukul 10.20 WIB.
“Siapa yang nggak takut, lha api dan asapnya sangat besar begitu. Itu kan pabrik kimia, kalau terjadi apa-apa gimana,” ujar salah satu warga yang menyaksikan peristiwa itu dan diaminkan beberapa warga lainnya.
Sementara Adityo Wibowo, SVP Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik dalam keterangan tertulisnya membenarkan kebakaran yang menimpa salah satu pabriknya. Namun ia memastikan, dalam kebakaran tersebut tidak ada korban, baik luka maupun meninggal. Ia tambahkan, dalam waktu singkat dan dalam hitungan menit, kebakan berhasil dipadamkan.
Dikatakan, tim pemadam kebakaran dengan sigap telah berhasil melakukan pemadaman dalam hitungan menit dengan mengerahkan tim terbaik, termasuk Tim PMK Srikandi Petrokimia gresik. Saat ini, lanjutnya, tim investigasi masih melakukan pengecekan lebih dalam terkait penyebab kebakaran tersebut.
“Dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban luka maupun jiwa. Dapat kami pastikan, bahwa kejadian tersebut tidak akan mempengaruhi operasional perusahaan dalam menghadirkan berbagai produk solusi agroindustri dan tidak mempengaruhi aktivitas masyarakat sekitar,” ujar Adityo. (sha/sto)