SIDOARJO (RadarJatim.id) — Gelar Panen Raya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) oleh siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Sidoarjo telah dilaksanakan secara total, berbagai macam seni budaya yang ada di nusantara, sesuai dengan temanya ‘Bhineka Tunggal Ika’. Mulai dari Jawa Barat, Aceh, Toraja, Madura, Jawa, Kalimantan, NTT, Betawi, Bali hingga Papua.
Kegiatan yang dibuka oleh Kabid Mutu Pendidikan Dikbud Sidoarjo, Dr. Netty Lastiningsih, M.Pd pada (14/12/2024) di Aula SMP Negeri 1 Jl. Lingkar Barat Sidoarjo ini sangat menarik perhatian pengunjung.
Pasalnya, mulai stan pemeran, tampilan karya serta seni budaya yang suguhkan sangat mirip dengan aslinya. Bahkan ada dari tim orang tua yang rela menghadirkan propertinya langsung dari Papua.

Kabid Mutu Pendidikan, Netty Lastiningsih mengungkapkan kalau prestasi SMP Negeri 1 Sidoarjo ini sejak dulu memang luar biasa. Gelar Panen Raya P5 ini mestinya sudah layak untuk tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi. “Padahal ini dilaksanakan lokal sekolahan saja. Eman luar biasa. Saya apresiasi sekali dengan SMP Negeri 1 Sidoarjo,” ungkapnya.
Oleh karena itu, saya memberikan masukkan, mestikan kegiatan yang sangat bagus ini tidak hanya dilihat oleh lingkangan kita sendiri. Kalau bisa harus banyak dilihat oleh orang luar. “Caranya sangat mudah, di setiap stan anak-anak bisa mensiarkan secara langsung secata virtual. Sekarang zamannya teknologi, jadi saya kira sangat mudah membuat siaran langsung yang bisa dinikmati oleh masyarakat,” saran Bu Netty_sapaan akrabnya.
Kepala SMP Negeri 1 Sidoarjo, Matnuri, S.Pd MM menjelaskan kalau Panen Raya P5 ini adalah untuk mengenalkan kepada anak-anak Kebhinekaan, seni budaya nusantara yang begitu banyak ragamnya. Dari kebhinekaan itu kami kembangkan, selain mengenalkan juga anak-anak bisa meresapi kebhinekaan yang ada di Indonesia.
“Makanya anak-anak disuruh memilih salah satu pilihan dari daerah yang dia inginkan. Kemudian mereka harus menampilkan dari sisi budaya tarinya, budaya makanannya, rumah adatnya dan kemudian pakaiannya,” jelasnya.
Jadi apa yang mereka ambil itu harus paham, sehingga diharapkan membawa kesan tersendiri dan kepercayaan diri. Nantinya inovatif anak-anak bisa timbul karena punya keyakinan bahwa yang dia buat itu akan bermanfaat bagi dia, dan mereka mengenal budaya yang ada di nusantara,” katanya.

Ia ungkapkan kalau kegiatan ini di luar dugaan kami. Siswa kelas 7 ini sangat mengejutkan, karena semuanya tidak terlepas dari sumbangsih komite, walas, korlas dan juga bapak ibu guru wali murid semuanya all out untuk bisa mempersamai anak-anak.
Sehingga tampilan kearifan lokal yang mereka punyai di daerah itu bisa sangat bagus. “Bisa kita lihat yang dari Papua, mereka menampilkan lengkap, mulai tarian, makanan, pakaian hingga rumah adatnya. Sungguh di luar dugaan paguyuban orang tua menghadirkan properti langsung dari Papua,” ungkapnya.(mad)