GRESIK (RadarJatim.id) — Pendamping program keluarga harapan (PKH) Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur giat melakukan pertemuan rutin kelompok. Pertemuan yang digelar di Balai Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Sabtu (27/5/2023) itu dilakukan untuk meminimalkan penyalahgunaan dan optimalisasi bantuan sosial yang diberikan pemerintah di Gresik, khususnya di wilayah Kecamatan Cerme.
Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang berfungsi sebagai ATM beserta buku tabungan harus dipastikan dipegang oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Hal itu guna meminimalkan peluang penyalahgunaan dan optimalisasi bantuan sosial yang diberikan oleh negara.
Kordinator Kabupaten (Korkab) PKH Gresik, Diana Tri Ratnaningtyas menyampaikan, PKH merupakan bantuan sosial yang memiliki peran untuk menekan pengeluaran keluarga. Untuk itu, perlu dipastikan supaya KKS benar-benar dipegang oleh pemiliknya, tidak dipinjamkan ataupun di gadaikan.
“Setelah dipastikan KKS dipegang oleh pemiliknya, selanjutnya KPM diberikan pembelajaran untuk mengubah mindset KPM untuk keluar dari garis kemiskinan menuju keluarga mandiri sejahtera. Ini bisa dimulai dari bijak dalam mengelola keuangan dan kemudian dihubungkan pada lembaga filantropi atau lembaga yang memiliki modal untuk diberikan bantuan modal usaha,” ujar Diana.
Semenmtara Kordinator Regional PKH Jawa Timur, Anang Mega Cahyo mengatakan, KPM harus memiliki tujuan dan cita-cita yang lebih baik. Untuk menggalinya, kami gunakan pohon harapan kepada KPM untuk menuliskan harapan-harapan mulia yang diinginkan,” ungkapnya.
Harum Nur Qomariyah, Pendamping PKH Kec. Cerme menimpali, dalam setiap pertemuan kelompok, pihaknyab selalu mengajarkan dan mendorong KPM untuk selalu berusaha supaya mampu keluar dari zona kemiskinan. Selain itu, bantuan yang diberikan bisa dimanfaatkan secara bergantian kepada masyarakat lain yang membutuhkan dan belum pernag menerima bantuan. (din)







