GRESIK (RadarJatim.id) — Kreativitas emak-emak yang tergabung dalam PKK RW 22 Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur menjadi stimulus untuk memacu kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Sepanjang jalan Taman Emerald di perumahan Pondok Permata Suci (PPS), mereka manfaatkan untuk pengelolaan taman bermain anak, kebun sayur hidroponik, dan tanaman obat keluarga (TOGA).
Kreativitas ibu-ibu PKK tersebut, menurut ketuanya, Nina Rusdi, berangkat dari ide mengelola fasilitas umum (fasum) Jl. Taman Emerald di komplek perumahan agar memberikan nilai manfaat kepada warga yang lebih optimal. Setelah dibahas dalam diskusi oleh anggota PKK RW 22, barulah lahan itu dimanfaatkan untuk kepentingan warga.
“Karena di sini banyak anak-anak, kami siapkan Taman Indah Edukasi sebagai taman bermain anak-anak. Lalu ada taman aneka sayuran hidroponik dan tanaman obat keluarga yang semuanya dikelola ibu-ibu PKK,” ujar Nina, Kamis (10/10/2024).
Ketelatenan emak-amak dalam merawat dan mengelola lahan tersebut lalu diuji dalam lomba antar-RW. Tim juri pun mendatangi lokasi itu, Minggu (6/10/2024) lalu. Dengan cermat dan teliti tim juri mengamati apa saja yang terdapat di lahan itu, baik aneka tanaman maupun prasaran yang tersedia. Diharapkan, kerja keras ibu-ibu PKK dalam mengelol lahan tersebut setimpal dengan prestasi yang akan diraih.
Menurut Nina, pemanfaatan lahan di tengah komplek perumahan di RW 22 PPS di sepanjang jalan Taman Emerald berhasil menarik perhatian para juri dalam lomba antar-RW itu. Dari ujung jalan terdapat Taman Indah Edukasi, tempat bermain anak-anak. Di sampingnya, terdapat taman sayur-mayur hidroponik berdampingan dengan taman obat keluarga (TOGA) yang semuanya dikelola oleh ibu-ibu PKK.
“Ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat sekitar terhadap lingkungannya,” tandasnya.
Di taman tersebut, tumbuh berbagai jenis tanaman. Di antaranya, tanaman herbal yang biasa digunakan untuk pengobatan tradisional, sayur-mayur, baik yang ditanam di tanah maupun yang dikembangkan secara hidroponik, hingga tanaman buah-buahan, semuanya tertata rapi dan asri.
Taman TOGA RW 22, lanjutnya, bukan hanya sekadar taman. Tempat itu menjadi pusat pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dan kesehatan masyarakat, serta sebagai taman edukasi.
Hasil panen tanaman sayuran bisa dijual ke masyarakat sekitar. Sementara tanaman obat juga diolah menjadi berbagai produk kreatif oleh UMKM warga. Ada minuman sehat seperti jamu kunyit asem, dawet daun kelor, dan Sermonlang, yaitu minuman yang terbuat dari sereh, lemon dan bunga telang.
“Minuman ini sangat segar dan bermanfaat untuk kesehatan, serta cocok sekali diminum di saat udara panas di kota Gresik ini,” ungkap Umaiyah, salah satu juri Lomba Taman Toga antar-RW yang juga merupakan ASN di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, seraya menyarankan agar produk-produk UMKM yang dihasilkan dari tanaman toga dilengkapi dengan legalitas yang lengkap, mulai dari izin produksi hingga sertifikasi halalnya.
Ibu-ibu PKK yang aktif dalam pengelolaan taman ini, selain memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil penjualan produk sayur-mayur dan olahan tanaman obat, juga dapat mempererat tali silaturahmi antarwarga.
“Saya berharap semangat menjaga lingkungan ini terus berlanjut, bahkan setelah lomba usai dan perlu dilengkapi dengan administrasi yang lebih baik lagi,” ujar Sekretaris Asosiasi Bank Sampah, Novita ikut meninjau taman. (har)