BANYUWANGI (RadarJatim.id) — Puluhan Pengurus Cabang Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC IKA PMII) Banyuwangi masa khidmat 2022-2027, telah resmi dilantik pada Sabtu (2/7/2022) di Hotel Kokoon Banyuwangi.
Dengan semangat “Bersatu, Bergerak untuk Banyuwangi” para alumni kompak dan khidmat mengikuti prosesi pelantikan. Nampak hadir perwakilan Pengurus Wilayah IKA PMII Jatim, Dr Syaeful Bahri. Juga hadir Bupati Banyuwangi yang diwakili oleh ketua Bakesbangpol, M. Luthfi. Ketua PCNU, KH Ali Makki Zaini. Selain itu, juga ada sejumlah pimpinan partai politik, para stake holder, serta berbagai ormas.
Dalam acara yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB tersebut, Ketua IKA PMII Banyuwangi, Agus Baidlawi menyampaikan komitmen IKA PMII untuk bergerak bersama-sama membangun Banyuwangi. Agus berharap para alumni kader PMII tidak mengenal lelah berkiprah memberikan yang terbaik untuk Banyuwangi.
“Tentunya sahabat-sahabat IKA PMII ini merupakan para sarjana yang memiliki kemampuan intelektual dan profesional yang menjadi background dari hasil perkuliahannya masing-masing. Hal ini merupakan modal untuk memberikan sumbangsih pemikiran maupun gerakan demi Banyuwangi yang lebih maju lagi,” kata Agus, Sabtu (2/7/2022).
Di tempat yang sama, Dr Syaeful Bahar selaku perwakilan dari PW IKA PMII Jawa Timur mengingatkan, beragam upaya harus dilakukan untuk memberikan kontribusi nyata dari para kader alumni. Menurutnya, selain membangun sinergitas internal, IKA PMII Banyuwangi jangan melupakan pendistribusian para kader di wilayah strategis dalam membangun Banyuwangi.
“Kami akan melakukan tiga upaya yang berimplikasi bukan hanya secara politis tapi juga persoalan agama, yakni melalui internalisasi potensi kader, melakukan konsolidasi dan penyamaan visi-misi, serta berfokus pada pendistribusian kader,” terang Syaeful Bahar.
Pihaknya juga mengajak para alumni untuk bertransformasi ke dunia digital, sebagai peran fungsi kaum intelektual kekinian dalam menyebarkan informasi positif, menangkal paham radikalisme, hingga menyebarkan hasil kajian-kajian keilmuan kepada masyarakat secara lebih meluas dan mudah diakses
“Saat ini masih ada generasi muslim baru, yang bisa mempengaruhi Islam moderat menjadi Islam radikal. Sudah menjadi tugas dari kader PMII untuk menangkal hal tersebut. Terlebih lagi, paparan Islam radikal itu disebarkan melalui media sosial, sedangkan generasi muda kita banyak nongkrong di dunia sosial media. Ini sangat berbahaya,” pungkasnya. (hsn)