GRESIK (RadarJatim.id) — Suasana haru penuh kebahagiaan mewarnai momentum penting dalam kehidupan Heriyanto Tambade. Pria asal Bandoa, Sulawesi Selatan (Sulsel) berusia 31 tahun ini secara resmi berikrar masuk agama Islam di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik, Jawa Timur, Rabu (9/4/2025).
Dipandu dan dituntun langsung oleh Ketua Umum MUI Gresik, KH Ainur Rofiq Thoyyib, Heriyanto menjadi mualaf (pemeluk baru agama Islam), disaksikan Sekretaris Umum MUI Gresik, Makmun, MAg, serta calon istrinya, Alimah dan beberapa kerabatnya.
Sebelum memandu dan menuntun penyampaian ikrar pembacaan dua kalimat syahadat sebagai penanda masuknya Heriyanto sebagai Muslim, Kiai Rofiq, sapaan KH Ainur Rofiq Thoyyib, menyampaikan, termasuk anugerah besar dan rahmat dari Allah SWT ketika seseorang masuk Islam. Dengan demikian, betapa pun besar dosa dan kekufuran seseorang terhadap Allah, akan lebur atau terhapus begitu dengan penuh ketulusan masuk Islam.
“Alhamdulillah, Sampean perlu bersyukur karena mendapat hidayah untuk memeluk agama Islam. Jadi, sekarang seperti bayi baru lahir, yang tidak punya dosa,” dhawuh Kiai Rofiq kepada sang mualaf Heriyanto.

Kiai Rofiq juga menanyakan kepada Heriyanto untuk memastikan, bahwa keyakinan menjadi Muslim merupakan keinginan sendiri dengan penuh kesadaran dan tidak ada paksaan dari siapa pun, termasuk MUI. Karena itu, ia berpesan agar momentum istimewa ini diistiqomahi dengan terus belajar mendalami Islam untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan tetap menjaga hubungan baik dengan siapa pun.
“Kami juga berpesan agar tetap menjaga silaturahmi dengan orang tua, keluarga, teman sebelum masuk Islam, dan sebagainya, meskipun beda keyakinan,” tandas Kiai Rofiq.
Setelah prosesi ikrar dan secara resmi menjadi mualaf, MUI Gresik menghadiahi Heriyanto seperangkat alat sholat dan Al Quran. Hadiah itu dimaksudkan agar pemuda ini termotivasi motivasi untuk giat beribadah.
Sementara itu, Heriyanto Tambade menyampaikan, bahwa niat untuk memeluk agama Islam adalah murni keinginan pribadinya. Dengan raut muka berseri, ia juga menyampaikan segera mempersunting wanita yang ia cintai, Alimah, yang juga telah menginspirasi dirinya untuk masuk Islam.
“Saya memang asli Sulawesi Selatan, dan ketika di Gresik, saya mulai banyak mengenal Islam, dan kemudian hati saya tergerak untuk bisa masuk Islam,” ujarnya seraya menambahkan, saat ini ia bertempat tinggal di Gresik, tepatnya di Desa Wotan, Kecamatan Panceng.
Turut hadir pula menyaksikan ikrar mualaf tersebut, Sekretaris Umum MUI Gresik, Makmun, MAg; Ketua bidang Dakwah MUI Gresik, Drs Nur Fakih; serta anggota Komisi Dakwah, Penelitian dan Pengembangan Masyarakat MUI Greik, Drs Suhartoko. (cak/har)